BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    JELANG TUTUP BUKU 2025, BANK MANDIRI JAGA KREDIT-DPK TUMBUH DUA DIGIT

    Terbit Pada

    16 December 2025

    Saham Terkait

    Terakhir diperbarui: 04-12-2025, 05:40:pm

    34926605

    IQPlus, (16/12) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meyakini pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) tetap dua digit hingga akhir tahun buku 2025, dengan realisasi per November 2025 masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 15,9 persen (year on year/yoy).

    Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menegaskan bahwa kebijakan bisnis tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

    "Kami melihat prospek ekonomi nasional yang tetap terjaga sebagai peluang untuk mempertahankan kinerja yang solid. Target kami menjaga pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga tetap berada pada level dua digit hingga akhir 2025, dengan kualitas aset yang terus terjaga," kata Novita.

    Berdasarkan laporan keuangan secara bank only per akhir November 2025, kredit Bank Mandiri tumbuh sebesar 13,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.452 triliun. Sementara DPK tumbuh sebesar 15,9 persen yoy menjadi Rp1.584 triliun.

    Rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) terjaga optimal pada kisaran 91 persen. Hal ini, catat perseroan, mencerminkan likuiditas yang sehat serta kapasitas ekspansi pembiayaan yang masih terbuka hingga akhir tahun, seiring pengelolaan struktur pendanaan yang semakin stabil.

    Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang positif, total aset Bank Mandiri (bank only) per November 2025 turut meningkat hingga mencapai Rp2.120 triliun atau tumbuh 14,6 persen yoy.

    Novita menyampaikan bahwa konsistensi kinerja tersebut merupakan hasil dari strategi pertumbuhan yang dijalankan secara disiplin dan terukur.

    Dari sisi pendapatan, per November 2025, perseroan mencatatkan pendapatan bunga yang tumbuh sebesar 9,5 persen yoy. Sementara itu, beban bunga tercatat Rp3,6 triliun dan terus melandai sejak kuartal II. Secara kuartalan (quarter on quarter/qoq), beban bunga turun 1,7 persen hingga kuartal III 2025 dan diperkirakan berlanjut pada kuartal IV.

    Menurut Novita, perkembangan ini mencerminkan kondisi likuiditas pasar yang semakin kondusif serta pengelolaan struktur pendanaan yang lebih efisien seiring meredanya kompetisi penghimpunan DPK. Perbaikan tersebut dinilai menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan margin ke depan.

    Adapun pendapatan non-bunga pada periode yang sama tumbuh 12,1 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan capaian dua bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong peningkatan transaksi digital serta optimalisasi solusi keuangan berbasis kebutuhan nasabah.

    Dari sisi efisiensi, perseroan mencatat bahwa pengelolaan biaya yang efektif turut mendorong penurunan operating expenses (OPEX) sebesar 20,2 persen secara bulanan (month on month/mom).

    Rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income ratio (CIR) tetap terjaga pada level optimal sebesar 42,97 persen, sejalan dengan perbaikan produktivitas dalam menghasilkan laba melalui peningkatan net interest income (NII) dan fee based income (FBI).

    Dari sisi kualitas aset kredit, rasio non-performing loan (NPL) mencerminkan tren perbaikan dengan realisasi sebesar 0,99 persen per November 2025. Perbaikan NPL tersebut didukung oleh tingkat pencadangan yang memadai, tercermin dari coverage ratio sekitar 260 persen.

    Menurut perseroan, kualitas aset yang terjaga tersebut mendorong penurunan beban pencadangan sebesar 36 persen secara tahunan, yang secara langsung memberikan ruang bagi penguatan kinerja laba.

    Sejalan dengan perbaikan fundamental tersebut, laba bersih Bank Mandiri secara bank only pada November 2025 tercatat tumbuh 28,7 persen secara bulanan.

    Perseroan pun menyampaikan bahwa kinerja ini mempertegas ketahanan profitabilitas menjelang penutupan tahun, seiring likuiditas yang terjaga dan tekanan biaya yang semakin terkendali. (end/ant)