JD.COM BERENCANA BANGUN REIT DI SINGAPURA
Share via
Terbit Pada
27 August 2025
23851836
IQPlus, (27/8) - Anak usaha investasi properti dari raksasa e-commerce Tiongkok, JD.Com dan dua perusahaan lainnya berencana meluncurkan dana investasi real estat (REIT) yang berbasis di Singapura dengan aset berpotensi bernilai lebih dari $1 miliar, ungkap dua sumber yang mengetahui masalah tersebut seperti dikutip dari Reuters.
JD Property, platform investasi infrastruktur dan manajemen aset milik JD.Com yang tidak terdaftar di bursa, sedang mendirikan REIT tersebut bersama perusahaan investasi Swiss, Partners Group, dan EZA Hill Property, yang didukung oleh perusahaan investasi Asia, Hillhouse, ungkap sumber tersebut.
REIT yang direncanakan tersebut dapat dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGXL.SI), dan akan dibuka kembali paling cepat tahun depan, tambah sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat privat. Rencana REIT ini belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Jika berhasil, REIT yang didukung JD Property ini akan menjadi salah satu pendatang baru terbesar di sektor REIT Singapura dalam lebih dari setahun, menandakan meningkatnya kepercayaan di sektor ini dan menggarisbawahi meningkatnya peran modal Tiongkok di Asia Tenggara.
Pembentukan REIT yang direncanakan ini dilakukan setelah JD Property, Partners Group, dan EZA Hill bersama-sama membeli empat aset logistik dari CapitaLand Ascendas REIT senilai S$306 juta ($238,56 juta) bulan ini, ungkap sumber tersebut.
Ketiga investor tersebut saat ini sedang menyelesaikan komposisi aset REIT, yang diharapkan mencakup properti industri di Singapura yang diakuisisi konsorsium dari CapitaLand, tambah mereka.
JD.com, JD Property, Partners Group, dan EZA Hill tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. CapitaLand menolak menyebutkan nama pembeli aset logistik tersebut.
JD Property, Partners Group, dan EZA Hill berencana untuk memperluas REIT Singapura di seluruh Asia Tenggara, dengan target akuisisi lebih lanjut atas aset industri dan logistik, ungkap sumber ketiga.
Kedua sumber tersebut sedang berupaya menyelesaikan pembentukan REIT tersebut pada bulan Oktober, dan valuasi akhirnya dapat berubah tergantung pada komposisi aset, ungkap kedua sumber pertama.
Rencana REIT terbaru di Singapura muncul di tengah kebangkitan pasar REIT kota tersebut, yang sempat mengalami penurunan jumlah pencatatan baru sejak 2021 akibat kenaikan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi makro.
Penawaran umum perdana (IPO) NTT DC REIT (NTTD.SI) baru-baru ini, yang merupakan pencatatan terbesar di Singapura sejak 2021, dan lonjakan indeks acuan (.STI) ke rekor tertinggi sejak akhir Juli, menunjukkan kembalinya minat investor di tengah upaya negara-kota tersebut untuk meningkatkan pasar ekuitasnya. (end/Reuters)