INFLASI INGGRIS STABIL DI ANGKAS 3,8% PADA BULAN SEPTEMBER
Share via
Terbit Pada
22 October 2025
29448866
IQPlus, (22/10) - Tingkat inflasi tahunan Inggris tetap stabil di angka 3,8% pada bulan September, sebuah angka yang mengejutkan setelah para ekonom dan Bank of England memperkirakan kenaikan harga akan mencapai puncaknya bulan lalu.
Data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) pada hari Rabu menunjukkan bahwa tingkat inflasi tersebut telah stabil selama tiga bulan berturut-turut.
Bank of England telah memperkirakan awal tahun ini bahwa indeks harga konsumen akan mencapai puncaknya di angka 4% dua kali lipat target bank sentral pada bulan September, sebelum secara bertahap menurun hingga tahun depan.
Inflasi inti bulan September, yang tidak termasuk harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau yang lebih fluktuatif, naik sebesar 3,5% secara tahunan hingga September, turun dari 3,6% pada bulan Agustus.
"Berbagai pergerakan harga menyebabkan inflasi secara keseluruhan tidak berubah pada bulan September," ujar Grant Fitzner, kepala ekonom di ONS, pada hari Rabu.
"Pendorong kenaikan terbesar berasal dari harga bensin dan tiket pesawat, yang penurunannya melambat dibandingkan tahun lalu. Hal ini diimbangi oleh harga yang lebih rendah untuk berbagai pembelian rekreasi dan budaya, termasuk acara langsung," ujarnya.
"Harga makanan dan minuman non-alkohol juga turun untuk pertama kalinya sejak Mei tahun lalu," tambah Fitzner.
Data tersebut merupakan data inflasi terakhir yang dirilis BOE sebelum pertemuan berikutnya pada 6 November. Para ekonom mengatakan kecil kemungkinan para pembuat kebijakan perbankan akan memangkas suku bunga acuan dari 4% selama inflasi tetap tinggi, meskipun pertumbuhannya lesu. Data terbaru menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh lesu sebesar 0,1% secara bulanan di bulan Agustus.
Para ekonom mengatakan BOE kemungkinan akan tetap berhati-hati mengingat kurangnya pergerakan data IHK ke kedua arah.
"Inflasi mendekati 4% seharusnya menjadi peringatan bagi pasar, yang terus memperkirakan dua penurunan suku bunga lagi tahun depan," ujar George Brown, ekonom senior di Schroders, Rabu.
"Inflasi yang tinggi berisiko mengakar di Inggris, akibat kombinasi produktivitas yang mengecewakan dan pertumbuhan upah yang stagnan. Kami memperkirakan Bank of England akan mempertahankan suku bunga hingga akhir 2026 dan kami tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya," ujarnya. (end/CNBC)
Riset Terkait
Berita Terkait
