BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    INDONESIA TEGASKAN KOMITMEN HILIRISASI DAN ENERGI HIJAU DI FORUM IGMIF 2025

    Terbit Pada

    06 October 2025

    1759722604198632

    IQPlus, (6/10) - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama World Resources Institute (WRI) Indonesia menyelenggarakan Indonesia Green Mineral Investment Forum (IGMIF) 2025 di Jakarta. Forum ini menjadi bagian dari rangkaian menuju Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2025 dan menegaskan komitmen Indonesia terhadap hilirisasi mineral, transisi energi bersih, serta penciptaan iklim investasi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam forum ini, pemerintah menargetkan hilirisasi nikel sebagai motor utama untuk membawa Indonesia masuk lima besar produsen baterai kendaraan listrik global, dengan kapasitas produksi mencapai 700 GWh per tahun. PT PLN (Persero) turut mendukung langkah ini melalui pembangunan infrastruktur dan penerapan skema Green Energy as a Service (GEaS), yang memungkinkan penggunaan energi hijau dalam seluruh rantai produksi mineral.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan bahwa hilirisasi mineral bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi, namun juga untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global rendah karbon. "Indonesia tengah membangun fondasi ekonomi masa depan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan," ujarnya dalam sambutannya.

    IGMIF 2025 juga digelar sebagai bagian dari strategi nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025.2029. Dalam dokumen itu, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp13.032 triliun, termasuk lebih dari Rp700 triliun yang berasal dari sektor mineral penting sebagai salah satu penopang ekonomi hijau nasional.

    Nirarta Samadhi, Country Director WRI Indonesia, menyampaikan bahwa investasi hijau memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga masyarakat dan rantai pasok global. Forum ini menghadirkan kolaborasi strategis antara pembuat kebijakan, investor, akademisi, dan pelaku industri utama seperti Freeport, Eramet, GEM Co Ltd, dan National Battery Research Institute (NBRI).

    Selain itu, tokoh penting dari berbagai negara turut hadir untuk memperkuat kerja sama lintas sektor, seperti Prof. Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi/Kepala Badan Industri Mineral), Prof. Evvy Kartini (NBRI), Jerome Baudelet (Eramet Indonesia), Tony Wenas (PT Freeport Indonesia), serta Wang Yaning (GEM Co Ltd). Forum ini menjadi bukti kuat bahwa Indonesia kini memainkan peran sentral dalam transformasi global menuju industri mineral yang hijau dan berkelanjutan. (end)