INDEKS KOSPI CAPAI REKOR TERTINGGI DI HARI KEENAM

29334540

IQPlus, (21/10) - Indeks Kospi Korea Selatan melonjak lebih dari 2% pada hari Selasa, mencapai rekor tertinggi keenam berturut-turut, melanjutkan reli yang didorong oleh optimisme seputar kesepakatan perdagangan yang akan datang dengan AS.

Saham-saham Korea Selatan terus menguat sejak Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada CNBC dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Rabu di Amerika Serikat bahwa Washington "akan segera menyelesaikan" negosiasi perdagangan dengan negara Asia tersebut.

"Rinciannya memang rumit, tetapi kami sedang menyelesaikannya," tambahnya.

Indeks Kospi telah naik sekitar 61% sepanjang tahun ini.

Saham otomotif membantu mendorong indeks, dengan saham Hyundai Motor naik 6,45%, sementara Kia Corp naik 4,28%. Saham raksasa Samsung Electronics juga naik 1,73%.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225naik 1,5% ke rekor tertinggi baru, setelah ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Senin. Indeks Topix juga naik 0,73%, mencapai rekor tertinggi.

Pasar Asia-Pasifik yang lebih luas juga dibuka menguat, mengikuti penguatan Wall Street, dipimpin oleh reli saham Apple.

Investor menantikan pemungutan suara parlemen Jepang, yang kemungkinan akan menjadikan Sanae Takaichi sebagai perdana menteri berikutnya, setelah Partai Inovasi Jepang yang beroposisi sayap kanan pada hari Senin menyatakan siap mendukung jabatannya sebagai perdana menteri.

ASX/S&P 200 Australia naik 0,50%. Saham perusahaan-perusahaan tanah jarang di negara itu naik setelah Perdana Menteri Anthony Albanese dan Presiden AS Donald Trump menandatangani perjanjian mineral penting pada hari Selasa, yang bertujuan untuk melawan dominasi Tiongkok.

Lynas Rare Earths Australia naik 3,8%, Iluka Resources melonjak hampir 6%, Pilbara Minerals naik 4,7%. VHM meroket lebih dari 30%, sementara Northern Minerals melonjak hampir 15%.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,17% pada awal perdagangan, sementara indeks Hang Seng Tech naik 1,84%. Indeks CSI 300 Tiongkok Daratan naik 0,3%. (end/CNBC)