INALUM TEGASKAN EFEK BERGANDA HILIRISASI ALUMINIUM BAGI EKONOMI DAERAH
Share via
Kategori
Ekonomi Bisnis
Terbit Pada
17 December 2025
35026792
IQPlus, (17/12) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menyatakan program hilirisasi aluminium yang dijalankan pemerintah lewat perusahaan negara, memberikan efek positif berganda (multiplier effect) untuk pemajuan ekonomi daerah.
Head of Business Development and Strategy Group Inalum Al Jufri di Jakarta, Selasa menyampaikan, salah satu bukti proyek hilirisasi aluminium memberikan multiplier effect besar bagi ekonomi daerah yakni terjadi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, lewat anak perusahaan PT Borneo Alumina Indonesia.
Menurutnya, sebelum beroperasinya proyek hilirisasi, Kabupaten Mempawah tercatat sebagai daerah dengan produk domestik regional bruto terendah di Kalimantan Barat.
Namun, sejak dimulainya kegiatan konstruksi dan pengembangan proyek pada 2024, Mempawah justru mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di provinsi tersebut.
Menurut INALUM, salah satu faktor pendorong utama peningkatan tersebut adalah kehadiran PT Borneo Alumina Indonesia yang menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan.
"Kita hitung di 2024, pertumbuhan ekonomi tertinggi itu ternyata ada di Kabupaten Mempawah. Salah satu yang nge-drive ini tadi ternyata ada Borneo Alumina Indonesia," kata dia.
Kata dia, dampaknya tidak hanya dirasakan pada sektor konstruksi, tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar, mulai dari usaha kos-kosan , rumah makan, hingga berbagai aktivitas ekonomi penunjang lainnya.
Inalum menilai perputaran uang yang terjadi di sekitar proyek tersebut menciptakan efek berganda yang tidak hanya terbatas pada dua atau tiga lapisan ekonomi, melainkan dapat menjangkau hingga sekitar sepuluh lapisan. Kondisi inilah yang dinilai berkontribusi besar terhadap melonjaknya pertumbuhan ekonomi daerah.
Lebih lanjut, Inalum berharap pengembangan hilirisasi alumina tersebut dapat terus diperluas karena dampak ekonominya dinilai sangat besar.
Adapun saat ini, perusahaan tengah mempersiapkan pengembangan pabrik pemurnian alumina, SGAR Phase 2 guna meningkatkan kapasitas hingga 2 juta ton alumina per tahun, dan pembangunan smelter kedua di Mempawah, sebagai bagian penting dari integrasi rantai pasok aluminium nasional.
Tak hanya itu peningkatan kapasitas produksi di Smelter Kuala Tanjung juga dilakukan melalui pembangunan Potline 4.
Program strategis ini diharapkan dapat menjadi fondasi transformasi jangka panjang Inalum dalam mewujudkan industri aluminium nasional yang mandiri, kompetitif dan berkelanjutan. (end/ant)
Riset Terkait
Berita Terkait
