BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    IEA : LAJU PENURUNAN PRODUKSI LADANG MIGAS GLOBAL MAKIN CEPAT

    Terbit Pada

    16 September 2025

    1758003341370913

    IQPlus, (16/9) - Laju penurunan alamiah produksi ladang-ladang minyak dan gas dunia semakin cepat, akibat meningkatnya ketergantungan pada serpih dan sumber daya lepas pantai dalam, ungkap Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Selasa. Hal ini berarti perusahaan-perusahaan perlu meningkatkan laju investasi agar produksi tetap stabil.

    Laporan dari IEA, yang memberikan nasihat kepada negara-negara industri, memperingatkan bahwa tanpa investasi berkelanjutan di ladang-ladang yang ada, dunia akan kehilangan produksi minyak setara dengan gabungan Brasil dan Norwegia setiap tahunnya, yang berimplikasi pada pasar dan ketahanan energi, ungkap IEA dalam sebuah pernyataan.

    "Hanya sebagian kecil investasi hulu migas yang digunakan untuk memenuhi peningkatan permintaan, sementara hampir 90% investasi hulu setiap tahunnya dialokasikan untuk mengimbangi hilangnya pasokan di lapangan-lapangan yang ada," ujar Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol, dalam pernyataan tersebut.

    "Tingkat penurunan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam setiap diskusi tentang kebutuhan investasi migas, dan analisis baru kami menunjukkan bahwa penurunan tersebut telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir."

    IEA dikecam oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump atas pergeseran fokusnya dalam beberapa tahun terakhir ke kebijakan energi bersih. Empat tahun lalu, sebuah laporan IEA menyatakan bahwa seharusnya tidak ada investasi dalam proyek minyak, gas, dan batu bara baru jika dunia serius memenuhi target iklim.

    Berdasarkan data produksi dari sekitar 15.000 ladang minyak dan gas di seluruh dunia, laporan IEA yang baru menyatakan bahwa rata-rata tingkat penurunan global tahunan pasca-puncak adalah 5,6% untuk produksi minyak konvensional dan 6,8% untuk gas alam konvensional.

    Penghentian investasi hulu akan memangkas pasokan minyak sebesar 5,5 juta barel per hari setiap tahun, menurut IEA, naik dari hampir 4 juta barel per hari pada tahun 2010. Angka 5,5 juta barel per hari tersebut kira-kira setara dengan gabungan produksi Brasil dan Norwegia.

    Penurunan produksi gas alam telah meningkat menjadi 270 miliar meter kubik (bcm) per tahun dari 180 bcm, menurut IEA.

    Pada tahun 2024, sekitar 80% produksi minyak global dan 90% produksi gas alam berasal dari ladang-ladang yang telah melewati puncak produksinya, menurut laporan tersebut. (end/Reuters)