BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    HARGA RUMAH BARU DI TIONGKOK TURUN LEBIH DALAM PADA SEPTEMBER

    Terbit Pada

    20 October 2025

    29237867

    IQPlus, (20/10) - Harga rumah baru di Tiongkok turun dengan laju tercepat dalam 11 bulan pada bulan September, memperburuk tekanan sektor properti EEerhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan karena para pembuat kebijakan kesulitan untuk memulihkan pasar yang sedang lesu.

    Pelemahan pasar properti yang terus berlanjut membebani kepercayaan konsumen dan melemahkan belanja rumah tangga, memperkuat alasan bagi para pembuat kebijakan untuk meningkatkan dukungan guna menopang pertumbuhan di tengah ancaman perdagangan global.

    Harga rumah baru turun 0,4% secara bulanan, setelah penurunan 0,3% pada bulan Agustus, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data Biro Statistik Nasional.

    Secara tahunan, harga turun 2,2% pada bulan September, dibandingkan dengan penurunan 2,5% pada bulan Agustus.

    September dan Oktober biasanya merupakan musim puncak pembelian properti karena pengembang meluncurkan kampanye penjualan untuk menarik konsumen selama libur nasional.

    Namun, penurunan harga properti yang berkepanjangan sejak 2021, yang ditandai dengan banyaknya pengembang yang gagal membayar utang dan menyelesaikan pembangunan rumah pra-penjualan, telah memperburuk sentimen konsumen.

    Dari 70 kota yang disurvei oleh NBS, 63 kota melaporkan penurunan harga rumah secara bulanan, dan 61 kota mencatat penurunan secara tahunan.

    Harga rumah sekunder turun 3,2% year-on-year di kota-kota lapis pertama, 5,0% di lapis kedua, dan 5,7% di lapis ketiga. Data terpisah menunjukkan penurunan yang lebih cepat dalam investasi dan penjualan properti pada Januari-September.

    Sektor properti yang pernah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, kini telah berubah menjadi penghambat yang signifikan.

    Tiongkok dalam dua tahun terakhir telah berulang kali berjanji untuk menstabilkan pasar properti dan meluncurkan berbagai kebijakan, termasuk pemotongan suku bunga KPR dan kampanye untuk mempercepat pembangunan kembali desa perkotaan.

    Pemerintah daerah juga telah melonggarkan pembatasan pembelian rumah untuk mendorong konsumsi.Namun, pasar properti masih lemah dan para analis memperingatkan bahwa pemulihan harga dan investasi bisa memakan waktu satu tahun atau lebih.

    Para analis Nomura mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa pemerintah perlu "menangani dampak dari keruntuhan pasar properti secara lebih serius" dalam rencana lima tahun barunya untuk periode 2026 hingga 2030.

    Komite Sentral elit Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa akan mengadakan pertemuan tertutup dari Senin hingga Kamis untuk membahas, antara lain, rencana pembangunan lima tahun ke-15 negara tersebut. (end/Reuters)