BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    HARGA MINYAK STABIL PADA HARI KAMIS

    Terbit Pada

    26 September 2025

    1758845186728613

    IQPlus, (26/9) - Harga minyak stabil pada hari Kamis setelah mencapai level tertinggi dalam tujuh minggu pada sesi sebelumnya karena Rusia memutuskan untuk membatasi ekspor bahan bakar hingga akhir tahun. Namun, kenaikan tersebut dibatasi oleh data ekonomi AS terbaru yang meredam optimisme seputar pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

    Harga minyak mentah Brent ditutup menguat 11 sen, atau 0,16 persen, ke level US$69,42 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1 sen, atau 0,02 persen, ke level US$64,98.

    Kedua harga acuan minyak mentah tersebut naik 2,5 persen pada hari Rabu, mencapai level tertinggi sejak 1 Agustus, didorong oleh penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah mingguan AS dan kekhawatiran bahwa serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia dapat mengganggu pasokan.

    Harga minyak mendapat dukungan lebih lanjut setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya akan memberlakukan larangan sebagian ekspor solar hingga akhir tahun dan memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah ada, menyusul serangkaian serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap kilang-kilang minyak Rusia.

    Menutupi beberapa kenaikan, produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan 3,8 persen yang direvisi naik pada kuartal terakhir, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan dalam perkiraan terbarunya pada hari Kamis.

    "Reaksi awal terhadap hal itu adalah aksi jual," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

    Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan akan membuat Federal Reserve lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 bps pekan lalu, pemangkasan pertama sejak Desember, dan telah mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut ke depannya.

    Tekanan harga juga datang dari ekspektasi bearish terhadap fundamental pasokan, dengan lebih banyak minyak diperkirakan akan datang dari Irak dan Kurdistan. Pemerintah Daerah Kurdistan mengumumkan pada hari Kamis bahwa ekspor minyak akan dilanjutkan dalam waktu 48 jam setelah kesepakatan tripartit antara Kementerian Perminyakan Irak, Kementerian Sumber Daya Alam KRG, dan perusahaan-perusahaan produsen.

    "Kembalinya pasokan dari Kurdi menambah kekhawatiran akan narasi kelebihan pasokan, mendorong penurunan harga yang mendekati level tertinggi dalam tujuh minggu," kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova. (end/Reuters)