HARGA MINYAK SEDIKIT BERUBAH JELANG TARIF AS TERHADAP INDIA
Share via
Terbit Pada
27 August 2025
23832221
IQPlus, (27/8) - Harga minyak sedikit berubah pada hari Rabu, setelah jatuh pada sesi sebelumnya, karena pasar menantikan tarif baru AS yang besar terhadap India, konsumen minyak mentah terbesar ketiga di dunia, sebagai tanggapan atas pembelian pasokan Rusia.
AS akan mengenakan tarif tambahan sebesar 25% terhadap ekspor India pada pukul 12:01 EDT (0401 GMT) pada hari Rabu, sehingga total tarif menjadi 50% dan termasuk yang tertinggi yang pernah dikenakan oleh Washington.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kenaikan biaya tersebut merupakan akibat dari pembelian minyak Rusia oleh India, yang meningkat menyusul invasi Rusia ke Ukraina karena sanksi Barat menyebabkan Rusia mengurangi jumlah kargonya.
Harga minyak mentah Brent naik 2 sen menjadi $67,24 per barel pada pukul 01.33 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) stagnan di $63,25.
Kedua kontrak tersebut turun lebih dari 2% pada hari Selasa setelah memulai pekan ini dengan harga tertinggi dalam dua minggu.
"Investor tetap waspada karena tarif tambahan terhadap India sebagai respons atas pembelian minyak mentah Rusia masih membayangi pasar," ujar Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ, dalam sebuah catatan pada hari Rabu.
Perusahaan penyulingan minyak India awalnya membatasi pembelian minyak mentah Rusia mereka menyusul pengumuman tarif AS dan sanksi Uni Eropa yang lebih ketat terhadap perusahaan penyulingan minyak India yang didukung Rusia, Nayara Energy.
Namun, perusahaan penyulingan minyak milik negara, Indian Oil dan Bharat Petroleum, telah kembali membeli pasokan Rusia untuk bulan September dan Oktober, menurut sumber perusahaan pekan lalu. Indian Oil, perusahaan penyulingan minyak terbesar di negara itu, menyatakan akan terus membeli minyak mentah Rusia tergantung pada kondisi ekonomi.
Hal ini membuat beberapa analis mempertanyakan seberapa besar dampak tarif AS yang lebih tinggi terhadap pembelian minyak India.
"Tarif sekunder belum cukup untuk menghentikan India membeli minyak Rusia. Pasar akan terus memantau aliran minyak Rusia ke India untuk mengukur dampak tarif sekunder, jika ada," ujar Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING, dalam sebuah catatan.
Perang di Ukraina memengaruhi pasar minyak dengan cara lain karena serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia mengurangi operasi mereka, sehingga mereka terpaksa mengekspor minyak mentah yang tidak dapat mereka proses. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait