BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    HARGA MINYAK NAIK PADA SENIN PAGI DI ASIA

    Kategori

    Komoditi

    Terbit Pada

    29 December 2025

    36231273

    IQPlus, (29/12) - Harga minyak naik pada perdagangan awal Asia pada hari Senin karena investor mempertimbangkan ketegangan di Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan, sementara hambatan utama masih ada dalam pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina.

    Kontrak minyak mentah Brent naik 57 sen atau 0,94% menjadi $61,21 per barel pada pukul 01.12 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 54 sen atau 0,95% menjadi $57,28.

    Kedua harga acuan turun lebih dari 2% pada hari Jumat karena investor mempertimbangkan potensi kelebihan pasokan global dan kemungkinan kesepakatan perdamaian Ukraina menjelang pembicaraan akhir pekan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden AS Donald Trump.

    "Alasan utama kenaikan harga adalah karena ketegangan geopolitik tetap tinggi, karena Rusia dan Ukraina terus saling menyerang infrastruktur energi masing-masing selama akhir pekan.

    "Timur Tengah juga tidak stabil baru-baru ini, dengan serangan udara Saudi di Yaman dan Iran mengatakan negara itu berada dalam 'perang skala penuh' dengan AS, Eropa, dan Israel. Ini mungkin yang mendorong kekhawatiran pasar tentang potensi gangguan pasokan," kata Yang An, analis di Haitong Futures.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa dia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy "semakin dekat, mungkin sangat dekat" dengan kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina, meskipun kedua pemimpin mengakui bahwa beberapa detail yang paling rumit masih belum terselesaikan.

    Kedua pemimpin berbicara pada konferensi pers bersama pada Minggu sore setelah bertemu di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida. Trump mengatakan akan jelas "dalam beberapa minggu" apakah negosiasi untuk mengakhiri perang akan berhasil.

    Pembicaraan perdamaian berjalan positif. Namun, tidak ada terobosan, dan hambatan signifikan tetap ada berupa kendali teritorial atas wilayah Donbas, kata analis IG, Tony Sycamore.

    Minyak mentah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran $55-$60 dengan memperhatikan juga tindakan penegakan hukum AS terhadap pengiriman minyak Venezuela dan dampak dari serangan militer AS terhadap target ISIS di Nigeria, yang memproduksi sekitar 1,5 juta barel per hari, kata IG dalam sebuah catatan. (end/Reuters)