BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    HARGA MINYAK MELEMAH KARENA KEKHAWATIRAN PERMINTAAN AS

    Terbit Pada

    11 September 2025

    1757572978425098

    IQPlus, (11/9) - Harga minyak sedikit melemah pada hari Kamis di tengah kekhawatiran melemahnya permintaan AS dan risiko kelebihan pasokan yang meluas, tetapi penurunan tersebut dibatasi oleh kekhawatiran atas serangan di Timur Tengah dan perang Rusia di Ukraina.

    Harga minyak mentah Brent berjangka turun 11 sen, atau 0,16%, menjadi $67,38 per barel pada pukul 06.18 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 13 sen, atau 0,2%, menjadi $63,54.

    Kontrak acuan naik lebih dari $1 masing-masing pada hari Rabu menyusul serangan Israel terhadap kepemimpinan Hamas di Qatar sehari sebelumnya, dan saat Polandia mengerahkan pertahanan udaranya sendiri dan NATO untuk menembak jatuh pesawat tak berawak yang diduga milik Rusia yang telah menyimpang ke wilayah udaranya selama serangan di Ukraina barat.

    Kenaikan ini merupakan kelanjutan dari tren kenaikan harga minyak yang hampir sepanjang bulan ini setelah mencapai titik terendah dalam tiga bulan pada 5 September.

    Meskipun demikian, para analis mengatakan kedua peristiwa tersebut tidak memiliki risiko langsung mengganggu pasokan minyak, dan perhatian pasar beralih ke keseimbangan penawaran dan permintaan, dengan meningkatnya stok minyak, turunnya harga produsen, dan perlambatan pasar tenaga kerja yang mengindikasikan melemahnya ekonomi AS.

    Harga minyak tertekan oleh aksi ambil untung setelah reli tiga hari dan peningkatan persediaan AS, yang memperburuk kekhawatiran kelebihan pasokan setelah berakhirnya musim berkendara musim panas AS, kata Tony Sycamore, analis pasar di IG.

    "Selain itu, para pedagang mengambil sikap yang lebih hati-hati menjelang laporan inflasi AS yang akan datang (Kamis nanti), dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih signifikan telah diperhitungkan, yang dapat terganggu oleh laporan IHK yang lebih hangat dari perkiraan," ujarnya melalui email.

    Persediaan minyak mentah AS naik 3,9 juta barel dalam pekan hingga 5 September, menurut Badan Informasi Energi (EIA), bertentangan dengan ekspektasi penarikan sebesar 1 juta barel. Stok bensin juga naik, bertambah 1,5 juta barel, bertentangan dengan ekspektasi penarikan sebesar 200.000 barel.

    Perekonomian yang melemah membuat Federal Reserve AS diperkirakan akan memangkas suku bunga minggu depan.

    "Melonggarnya kondisi pasar tenaga kerja berarti FOMC akan memberikan suara untuk pemangkasan sebesar 25bps minggu depan ... meskipun tiga suara berbeda yang jarang terjadi yang mendukung langkah 50bps dapat menjadi berita utama," ujar Stephen Brown, wakil kepala ekonom untuk Amerika Utara di Capital Economics, dalam sebuah catatan. (end/Reuters)