BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    HARGA MINYAK LANJUTKAN PENURUNAN JUMAT SIANG

    Published On

    21 November 2025

    32451160

    IQPlus, (21/11) - Harga minyak anjlok 1,5% pada hari Jumat, memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut karena Amerika Serikat mendorong kesepakatan damai Rusia-Ukraina yang dapat meningkatkan pasokan pasar global, sementara ketidakpastian atas pemangkasan suku bunga AS menekan selera risiko investor.

    Harga minyak mentah Brent berjangka turun 93 sen, atau 1,5%, menjadi $62,45 per barel pada pukul 04.16 GMT, setelah melemah 0,2% pada sesi sebelumnya. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,7%, atau 98 sen, menjadi $58,02 per barel, setelah ditutup melemah 0,5% pada hari Kamis.

    Kedua kontrak diperkirakan akan turun lebih dari 2,5% minggu ini karena kekhawatiran kelebihan pasokan, menghapus sebagian besar kenaikan minggu lalu.

    Sentimen pasar berubah menjadi bearish karena Washington mendorong rencana perdamaian antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang tiga tahun, sementara sanksi terhadap produsen minyak utama Rusia Rosneft dan Lukoil akan mulai berlaku pada hari Jumat.

    "Harga minyak terus menurun karena Zelenskiy setuju untuk mengerjakan rencana perdamaian yang dirancang AS dan Rusia, dengan sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak besar Rusia akan jatuh tempo pada hari Jumat," kata analis Saxo dalam catatan klien, merujuk pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

    "Dengan Ukraina yang belum secara resmi menolak kesepakatan tersebut, kecilnya kemungkinan tercapainya kesepakatan membebani harga, karena hal itu akan menghilangkan sebagian besar premi risiko geopolitik perang yang tertanam dalam minyak mentah," ujar analis pasar IG, Tony Sycamore, dalam sebuah catatan.

    Namun, beberapa analis skeptis seberapa cepat kesepakatan damai dapat dicapai.

    "Kesepakatan masih jauh dari pasti," ujar analis ANZ kepada kliennya dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa Kyiv telah berulang kali menolak tuntutan Rusia sebagai hal yang tidak dapat diterima, sehingga menghambat setiap terobosan. (end/Reuters)