BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    HARGA MINYAK KAMIS PAGI NAIK LEBIH DARI $1 PER BAREL

    Published On

    23 October 2025

    29528937

    IQPlus (23/10) - Harga minyak naik lebih dari $1 per barel pada hari Kamis, melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada perusahaan minyak Rusia Rosneft (ROSN.MM), membuka tab baru, dan Lukoil (LKOH.MM), membuka tab baru terkait perang Ukraina.

    Harga minyak mentah Brent naik $1,76, atau 2,81%, menjadi $64,35 pada pukul 00.41 GMT, dan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $1,68, atau 2,87%, menjadi $60,18.

    AS menyatakan siap mengambil tindakan lebih lanjut seraya mendesak Moskow untuk segera menyetujui gencatan senjata dalam perangnya di Ukraina. Presiden AS Donald Trump sebelumnya tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas perang tersebut, melainkan mengandalkan langkah-langkah perdagangan.

    "Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin," ujar Menteri Keuangan Scott Bessent dalam sebuah pernyataan.Inggris memberikan sanksi kepada Rosneft dan Lukoil pekan lalu. Secara terpisah, negara-negara Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke-19 terhadap Rusia atas perang tersebut, yang mencakup larangan impor LNG Rusia.

    "Meskipun berita sanksi telah mengangkat harga minyak mentah, kenaikannya sejauh ini relatif moderat karena ancaman sanksi/tarif sebelumnya telah dilemahkan atau ditunda, dan juga oleh kesulitan dalam menegakkan sanksi," kata Tony Sycamore, analis pasar di IG.

    Tepat setelah sanksi AS diumumkan, harga minyak berjangka Brent dan WTI naik lebih dari $2 per barel, didorong juga oleh meningkatnya permintaan energi AS.

    Pekan lalu, AS mendesak Jepang, yang juga merupakan pembeli utama LNG Rusia, untuk menghentikan impor energinya dari Rusia menjelang kunjungan Trump ke Asia dan seiring dengan meningkatnya tekanan Washington terhadap kawasan tersebut untuk menghentikan pasokan Rusia. (end/Reuters)