HARGA EMAS SENIN PAGI ALAMI KENAIKAN

34833809

IQPlus, (15/12) - Harga emas naik pada hari Senin (15 Desember), didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sementara harga perak stabil setelah lonjakan rekor pekan lalu.

Harga emas spot naik 0,3 persen menjadi US$4.313,08 per ons pada pukul 09.19. Harga emas telah mencapai level tertinggi sejak 21 Oktober pada hari Jumat.

Emas telah naik sekitar 64 persen tahun ini, memecahkan beberapa rekor dan menjadikannya salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun 2025.

Kontrak berjangka emas AS naik 0,39 persen menjadi US$4.344,80 per ons pada hari Senin.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun acuan sedikit menurun, meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Bank Sentral AS (Federal Reserve) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu dalam pemungutan suara yang sangat terpecah, tetapi mengindikasikan kemungkinan jeda dalam penurunan lebih lanjut di tengah inflasi yang terus berlanjut dan prospek pasar tenaga kerja yang tidak pasti.

Dua pejabat Fed yang menentang penurunan suku bunga mengatakan pada hari Jumat bahwa inflasi masih terlalu tinggi untuk membenarkan penurunan biaya pinjaman, dengan alasan kurangnya data resmi terbaru tentang laju kenaikan harga.

Investor saat ini memperkirakan dua penurunan suku bunga untuk tahun depan, dengan laporan non-farm payrolls minggu ini diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang jalur kebijakan Fed.

Aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.

Harga perak spot stabil di US$62,02 per ons. Harga perak mencapai rekor tertinggi US$64,64 pada hari Jumat sebelum ditutup turun tajam.

Perak naik sekitar 6 persen minggu lalu, sehingga kenaikan sepanjang tahun mencapai 115 persen karena pengetatan persediaan, permintaan industri yang kuat, dan dimasukkannya perak dalam daftar mineral penting AS.

Platinum spot turun 0,2 persen menjadi US$1.741,82 pada hari Senin, sementara paladium menguat 0,4 persen menjadi US$1.493,40 per ons. (end/Reuters)