HADAPI TANTANGAN GLOBAL, ISEI SERUKAN PENGUATAN PERAN NEGARA
Share via
Terbit Pada
19 September 2025
1758266060517553
IQPlus, (19/9) - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran negara dalam pembangunan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Hal ini menjadi pembahasan utama dalam Sidang Pleno ISEI XXIV & Seminar Nasional 2025 di Manado, 18 s.d 19 September 2025, yang menghasilkan rumusan lima pilar utama sebagai arah program kerja ISEI untuk tahun 2024-2027. Kelima pilar tersebut meliputi: stabilisasi ekonomi dan keuangan, hilirisasi dan industrialisasi, ketahanan pangan, transformasi digital, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam sambutan, Ketua Umum Pengurus Pusat ISEI, Perry Warjiyo, Ph.D., menyampaikan bahwa langkah-langkah ini merupakan respons konkret terhadap lanskap ekonomi global yang semakin kompleks. Hal ini juga menjadi upaya ISEI untuk lebih mensinergikan implementasi strategi pembangunan nasional dalam kerangka Program Asta Cita yang diusung pemerintah.
"Kontribusi pemikiran ISEI kepada pemerintah dan masyarakat diwujudkan dalam dokumenKajian Kebijakan Publik (KKP) volume 6.0, yang mengupas pentingnya transformasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, merata, efisien, dan berkelanjutan," ujarnya.
Perry menambahkan bahwa pemikiran ini sejalan dengan gagasan Begawan Ekonomi Indonesia, Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang meyakini bahwa kemandirian dan nasionalisme ekonomi sangat penting. "Tujuan akhir pembangunan adalah kesejahteraan rakyat, bukan sekadar pertumbuhan angka-angka makroekonomi," tuturnya.
ISEI menegaskan perlunya kolaborasi antara akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah (ABG) untuk mewujudkan ekonomi yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Dalam kajiannya, ISEI menyoroti bahwa Indonesia perlu mencapai pertumbuhan 6-7% per tahun hingga 2045 untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi. Hal ini hanya dapat dicapai melalui perubahan struktural berbasis peningkatan produktivitas.
ISEI menekankan pentingnya strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat struktur ekonomi. Namun, hilirisasi harus diarahkan agar lebih inklusif, terutama di sektor mineral dan pertanian, melalui model hilirisasi pangan end-to-end. Di sisi lain, ekonomi dan keuangan digital dipandang sebagai sumber pertumbuhan baru. Digitalisasi berpotensi menjadi mesin utama pertumbuhan berkelanjutan karena mampu memperluas inklusivitas, meningkatkan efisiensi, dan mendorong produktivitas, yang krusial untuk menghindari middle income trap. Selain itu, pembiayaan memegang peran penting, baik melalui perluasan peran lembaga pembiayaan di sektor perumahan, maupun pendekatan adaptif dan terdiversifikasi untuk UMKM. Sementara itu, sektor perumahan diposisikan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan permintaan domestik. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait