BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    FWD BERENCANA BELI OBLIGASI SEILAI US$900 JUTA MELALUI UTANG BARU

    Terbit Pada

    15 September 2025

    1757907684045039

    IQPlus, (15/9) - FWD Group Holdings, milik miliarder Hong Kong Richard Li, telah menawarkan untuk membeli kembali obligasi dolar AS yang ada dengan rencana utang baru, seiring perusahaan asuransi tersebut berupaya memperbaiki struktur permodalan dan memangkas biaya pinjaman.

    Perusahaan yang dikendalikan oleh putra taipan ternama Li Ka-shing ini memulai apa yang disebut penawaran tender untuk membeli tunai obligasi senilai US$900 juta dengan bunga 8,4 persen yang jatuh tempo pada tahun 2029, menurut laporan ke bursa saham Hong Kong pada hari Senin (15 September).

    Harga pembelian adalah US$1.016,5 per US$1.000 nilai pokok dan penawaran tunai ini bertujuan untuk "mengoptimalkan struktur permodalan dan biaya pembiayaan penerbit", demikian pernyataan FWD dalam laporan tersebut. Penawaran akan berakhir pada pukul 17.00 waktu New York pada tanggal 22 September.

    Sementara itu, FWD memasarkan obligasi dolar AS berukuran acuan dengan dua tahap, dengan harga yang diperkirakan akan diumumkan Senin malam, Bloomberg News melaporkan. Perusahaan akan menggunakan hasil bersih dari obligasi lima tahun dan 10 tahun untuk keperluan umum perusahaan, termasuk pembiayaan kembali obligasi dengan bunga 8,4 persen.

    Langkah pembiayaan utang terbaru ini terjadi dua bulan setelah FWD mengumpulkan HK$3,5 miliar (S$577 juta) melalui pencatatan saham di pusat keuangan Asia. Hal ini juga terjadi menjelang pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS yang telah lama ditunggu-tunggu minggu ini dan di tengah minat investor yang kuat terhadap obligasi korporasi.

    Pernyataan harga awal untuk obligasi dolar AS yang diusulkan FWD adalah sekitar 210 basis poin di atas imbal hasil Treasury yang sesuai untuk tenor lima tahun dan sekitar 230 basis poin untuk tahap 10 tahun. Hingga Senin pagi waktu Hong Kong, kesepakatan tersebut telah menerima pesanan melebihi US$3 miliar, menurut seorang sumber yang mengetahui masalah ini dan meminta anonimitas untuk membahas masalah pribadi. (end/Bloomberg)