ERAMET BANTU 42 MAHASISWA INDONESIA TIMUR
Share via
Terbit Pada
07 October 2025
1759826503427681
IQPlus, (7/10) - Perusahaan pertambangan dan metalurgi global asal Prancis, Eramet, terus menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Melalui kerja sama dengan Yayasan Kitong Bisa Foundation (KBF), Eramet meluncurkan program Beasiswa Eramet Beyond yang berhasil memberikan dukungan pendidikan kepada 42 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia Timur.
Inisiatif ini menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Eramet yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor pendidikan. "Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memberi manfaat bagi individu, keluarga, komunitas, dan bangsa," ujar Nancy Pasaribu, Head of Communications Eramet Indonesia. Ia menambahkan, "Kami ingin memberi generasi muda di Indonesia Timur kesempatan yang setara untuk meraih impian mereka dan menjadi agen perubahan."
Salah satu penerima beasiswa, Wisnu, mahasiswa semester 5 jurusan Manajemen di Universitas Pattimura, Ambon, mengaku bantuan ini sangat meringankan beban finansialnya. Pria asal Buton Tengah, Sulawesi Tenggara itu sebelumnya harus bekerja di pasar demi membayar biaya kuliah. "Saya ingin mengubah nasib keluarga saya. Kedua orang tua saya bahkan tidak lulus SD," kata anak ketiga dari enam bersaudara ini.
Kisah serupa datang dari Yuliana Regina Nelce Manobi, mahasiswi Teknologi Informasi di Universitas Papua. Yuliana mengaku bahwa menempuh pendidikan tinggi di bidang teknologi merupakan tantangan besar di wilayahnya, yang masih tertinggal dari sisi infrastruktur dan akses informasi. "Saya sangat bersyukur menerima beasiswa ini. Tanpanya, mungkin saya tak bisa melanjutkan studi," ungkap Yuliana.
Febriyani Abdullah, mahasiswi Teknik Pertambangan di Universitas Khairun, juga turut merasakan dampak besar dari program ini. Tinggal di Sofifi dan harus menyebrang ke Ternate demi kuliah, ia menjadi perempuan pertama di keluarganya yang menempuh pendidikan tinggi. "Di sini, perempuan masih sering dipandang rendah jika ingin kuliah. Beasiswa ini memberi saya kekuatan untuk membuktikan bahwa kami juga bisa," ujarnya.
Program Beasiswa Eramet Beyond tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membuka akses terhadap harapan dan semangat baru bagi pemuda-pemudi di daerah tertinggal. Mereka kini tak lagi terbebani oleh keterbatasan ekonomi, dan bisa fokus menggapai cita-cita.
Yayasan Kitong Bisa Foundation, mitra strategis Eramet dalam program ini, menilai bahwa kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam mempersempit kesenjangan pendidikan antara wilayah Indonesia Barat dan Timur. Pendidikan yang inklusif menjadi modal penting untuk mendorong pembangunan nasional yang merata.
"Yang kami perjuangkan bukan hanya angka statistik penerima beasiswa, tapi kisah nyata tentang keberanian bermimpi besar di tengah keterbatasan," ujar perwakilan KBF dalam keterangan tertulis.
Lewat program ini, Eramet membuktikan bahwa investasi sosial bukan sekadar program tambahan, tetapi menjadi inti dari strategi keberlanjutan perusahaan. Kisah Wisnu, Yuliana, dan Febriyani adalah bukti bahwa dengan kesempatan yang adil, generasi muda Indonesia Timur mampu bersaing dan berkontribusi secara nyata dalam pembangunan bangsa.(end)
Riset Terkait
Berita Terkait