DOLAR MELEMAH JELANG PERTEMUAN BANK SENTRAL AS
Share via
Terbit Pada
28 October 2025
30032638
IQPlus, (28/10) - Dolar melemah pada hari Selasa menjelang serangkaian pertemuan bank sentral yang kemungkinan akan memangkas suku bunga di AS, dan karena investor terus mencermati kunjungan Presiden Donald Trump ke Asia, berharap tercapainya kesepakatan dagang dengan Tiongkok.
Meskipun tanda-tanda awal meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut memicu reli risiko pada hari Senin, dengan dolar melemah terhadap mata uang utama lainnya, investor khawatir kesepakatan Tiongkok-AS yang sesungguhnya mungkin tidak akan memberikan banyak hal untuk dirayakan.
Sorotan akan tertuju pada pertemuan antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada hari Kamis. "Saya sangat menghormati Presiden Xi dan saya yakin kita akan mencapai kesepakatan," ujar Trump kepada para wartawan di Air Force One sebelum mendarat di ibu kota Jepang, Tokyo.
Para pejabat Tiongkok sejauh ini bersikap hati-hati dalam perundingan dagang dengan rekan-rekan AS dan belum banyak berkomentar tentang potensi hasilnya.
Antisipasi tersebut telah membuat pasar valuta asing relatif lesu sejauh minggu ini. Euro mencapai level tertinggi satu minggu di $1,1655 pada awal perdagangan hari Selasa, sementara poundsterling terakhir kali dibeli di $1,3344.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, stabil di 98,786 pada awal sesi Asia, setelah melemah 0,15% pada sesi sebelumnya.
"Saya rasa pasar keuangan tidak memiliki ekspektasi tinggi bahwa pertemuan Trump-Xi akan menghasilkan kesepakatan perdagangan yang komprehensif," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia.
Namun, Kong mengatakan bahwa tanda-tanda bahwa kedua negara telah membuat kemajuan dalam berbagai isu dan prospek AS menurunkan tarif terhadap China sudah cukup untuk mengangkat sentimen dan aset risiko.
Yen menguat di level 152,42 per dolar AS menjelang pertemuan Bank of Japan akhir pekan ini. Bank sentral diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga, tetapi fokusnya adalah apakah hal tersebut memberikan petunjuk kapan kenaikan berikutnya akan dilakukan.
Perhatian akan tertuju pada pertemuan pada hari Selasa antara Trump dan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, di mana kedua pemimpin akan membahas isu-isu perdagangan.
Dolar Australia, yang sering dianggap sebagai proksi selera risiko, menguat 0,11% ke level $0,6563, tertinggi dalam dua minggu. Dolar Selandia Baru sedikit menguat ke level $0,5778.(end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait
