DOLAR AS SEDIKIT MENGUAT TERHADAP MATA UANG LAINNYA
Share via
Published On
14 August 2025
22557919
IQPlus, (14/8) - Dolar AS sedikit menguat terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis, tetapi tetap mendekati level terendah multi-minggu karena spekulasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pemotongan suku bunga bulan depan semakin menguat.
Yen menentang tren ini, dengan dolar mencapai level terendah tiga minggu terhadap mata uang Jepang setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyarankan Bank of Japan perlu segera menaikkan suku bunga lagi, sementara The Fed memangkas suku bunga secara agresif.
Meningkatnya ekspektasi pelonggaran moneter, dikombinasikan dengan meningkatnya investasi mata uang kripto institusional, mendorong bitcoin mencapai rekor tertinggi baru di awal sesi.
Retorika The Fed telah berubah menjadi lebih dovish di tengah tanda-tanda pasar tenaga kerja AS yang mendingin, sementara tarif Presiden Donald Trump belum menambah tekanan harga secara signifikan.
Para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga The Fed pada 17 September hampir pasti, menurut data LSEG, dan bahkan memperkirakan sekitar 7% kemungkinan penurunan setengah poin yang sangat besar.
"Bagi pasar, ini bukan soal apakah The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September, melainkan seberapa besar," kata Kyle Rodda, analis di Capital.com.
"Tanda-tanda penurunan di pasar tenaga kerja telah mendorong pasar berjangka untuk melakukan serangkaian pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun."
The Fed juga terus berada di bawah tekanan politik yang kuat untuk melakukan pelonggaran.
Trump telah berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga lebih awal, bahkan mengancam akan menggulingkannya sebelum masa jabatan Powell berakhir pada bulan Mei.
Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Rabu menyerukan "serangkaian penurunan suku bunga," dan mengatakan The Fed dapat memulai pelonggaran kebijakan dengan penurunan setengah poin.
Francesco Pesole, ahli strategi valas di ING, mengatakan penurunan suku bunga 50 bps tidak terlalu realistis saat ini.
"Agar pasar dapat memperhitungkan 50 basis poin, kita mungkin memerlukan indikasi dari anggota The Fed lainnya bahwa mereka agak terbuka terhadap gagasan tersebut," ujarnya.
Para pedagang kini menantikan angka IHP AS untuk bulan Juli yang akan dirilis nanti di sesi ini.
"Jika angkanya lemah atau di bawah ekspektasi, hal itu dapat menambah sedikit pelonggaran," kata Pesole dari ING.
Bessent mengatakan BOJ telah "tertinggal" dengan menunda kenaikan suku bunga.
"Komentar Bessent berdampak kuat pada USD/JPY," kata Norihiro Yamaguchi, ekonom di Oxford Economics.
Di saat yang sama, "kenaikan yen dipercepat oleh likuiditas yang rendah di pasar karena lebih sedikit pelaku pasar yang hadir minggu ini" akibat libur Obon, ujarnya. (end/Reuters)
Related Research
News Related