DOLAR AS DEKATI LEVEL TERENDAH SATU MINGGU
Share via
Terbit Pada
01 October 2025
1759279978573421
IQPlus, (1/10) - Dolar AS berada di dekat level terendah dalam satu minggu terhadap mata uang utama lainnya pada hari Rabu karena pemerintah AS kemungkinan akan melakukan penutupan pemerintahan (shutdown), yang akan menunda rilis data ketenagakerjaan penting.
Pendanaan pemerintah akan berakhir pada tengah malam hari Selasa di Washington (04.00 GMT) kecuali Partai Republik dan Demokrat menyetujui kesepakatan sementara di menit-menit terakhir.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya termasuk euro dan yen, berada pada level 97,869 pada pukul 00.03 GMT, dan turun hingga ke level 97,633 semalam untuk pertama kalinya sejak Rabu lalu.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan anggota Kongres dari Partai Demokrat pada hari Selasa bahwa membiarkan pemerintah federal tutup akan memungkinkan pemerintahannya mengambil tindakan yang "tidak dapat diubah", termasuk menutup program-program penting bagi mereka.
Departemen Tenaga Kerja dan Perdagangan AS mengatakan badan statistik mereka akan menghentikan rilis data jika terjadi penutupan sebagian. Hal ini termasuk rilis data penggajian nonpertanian yang dijadwalkan pada hari Jumat, yang dipandang oleh pasar sebagai kunci dalam menentukan kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada akhir bulan ini.
Semalam, hasil beragam dari Survei Pembukaan Lapangan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja, menekan dolar. Laporan tersebut menunjukkan lowongan kerja di AS sedikit meningkat pada bulan Agustus sementara perekrutan menurun, sejalan dengan melemahnya pasar tenaga kerja.
Dengan tidak adanya data resmi, penekanan lebih lanjut akan diberikan pada indikator ekonomi sektor swasta.
"USD akan kembali melemah hari ini jika wacana politik menunjukkan penutupan yang berkepanjangan," kata Joseph Capurso, kepala valuta asing di Commonwealth Bank of Australia.
"Data ekonomi AS yang lebih lemah dapat menambah beban pada USD," tambahnya.
Euro stagnan di $1,1731, setelah naik ke level tertinggi sejak 24 September di $1,1762 pada hari Selasa.
Dolar menguat tipis 0,1% menjadi 148,15 yen, setelah melemah 1,2% selama tiga hari.
Para pedagang sebagian besar mengabaikan rilis survei sentimen korporasi "tankan" triwulanan Bank of Japan pada hari Rabu, meskipun para pembuat kebijakan bank sentral telah menandainya sebagai kunci untuk menentukan waktu dimulainya kembali kenaikan suku bunga. (end/Reuters)
Riset Terkait
Berita Terkait