BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    DANANTARA YAKIN GARUDA INDONESIA CETAK LABA DI KUARTAL III-2026

    Kategori

    Ekonomi Bisnis

    Terbit Pada

    14 November 2025

    31726007

    IQPlus, (14/11) - hief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria meyakini kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dapat berbalik menjadi positif pada kuartal III-2026.

    Optimisme itu seiring dengan telah diberikannya penyertaan modal senilai Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM) melalui skema private placement kepada GIAA.

    "Suntikan ini adalah proses transformasi, saya tidak hanya melihat sebagai suntikan, karena kalau suntikan itu seolah kita hanya memberikan dana kemudian lupa. Tapi ini komitmen kami, kita ingin melakukan transformasi terhadap Garuda Indonesia, karena transformasi itu tentu membutuhkan waktu, tentu kita harapkan tahun depan sudah terlihat ," ujar Dony dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi (GSO), Tangerang, Banten, Kamis.

    Terkait proses transformasi yang dilakukan, Dony menjelaskan akan dimulai dari melakukan perbaikan terhadap pesawat- pesawat yang dimiliki oleh Garuda Indonesia.

    "Dimulai dari kita sekarang melakukan perbaikan daripada pesawat-pesawat kita yang crowded, yang tadinya banyak sekali yang crowded. Nah ini sudah mulai kita lakukan, semua sudah masuk ke bengkel untuk diperbaiki," ujar Dony.

    Seiring upaya suntikan dana dan proses transformasi yang dilakukan, Ia meyakini kinerja keuangan Garuda Indonesia dapat berbalik positif pada kuartal III-2026, yang mana saat ini masih mencatatkan rugi bersih per kuartal III-2025.

    "Sehingga, nanti tentu akan menjadi alat produksi kembali, dan kita harapkan nanti di kuartal ketiga (2026) itu kita sudah melihat hasil buku Garuda sudah menjadi baik dan positif. Ini yang secara finansial," ujar Dony.

    Danantara Indonesia telah melakukan penyertaan modal senilai Rp23,67 triliun kepada GIAA, yang mana senilai Rp8,7 triliun (37 persen) akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja, meliputi pemeliharaan dan perawatan pesawat.

    Sementara itu, sebesar Rp14,9 triliun (63 persen) akan mendukung operasional Citilink, yang terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019-2021.

    Per kuartal II-2025, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha yang turun menjadi 2,39 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan senilai 2,56 miliar dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.

    Seiring dengan itu, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 182,54 juta dolar AS atau sekitar Rp3,04 triliun (kurs Rp 16.640) per kuartal III-2025. (end/ant)