CEO ERAMET SEBUT PERUBAHAN RKAB JADI TANTANGAN INDUSTRI NIKEL
Share via
Terbit Pada
25 August 2025
23649021
IQPlus, (25/8) - CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan industri nikel menghadapi tantangan berupa perubahan penerbitan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) mineral dan batu bara, dari yang semula untuk masa produksi tiga tahun menjadi satu tahun.
"Beberapa saat yang lalu, aturan RKAB direvisi lagi ke satu tahun. Kami tentu menerimanya, tetapi ada kesulitan dalam perencanaan," ucap Jerome dalam Eramet Journalist Class yang digelar di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, ketika RKAB diterbitkan untuk masa produksi selama tiga tahun, perusahaan dapat merencanakan pengembangan pertambangan untuk jangka panjang.
Oleh karena itu, para pengusaha menyambut baik ketika pemerintah menetapkan aturan RKAB untuk masa produksi selama tiga tahun.
Akan tetapi, ketika RKAB dikembalikan menjadi masa produksi satu tahun, para pengusaha khawatir RKAB yang disetujui untuk tahun depannya akan berbeda dengan apa yang telah mereka rencanakan.
"Terdapat kekhawatiran tahun selanjutnya, kami tidak akan mendapat persetujuan sesuai rencana awal," ucap Jerome. (end/ant)
Riset Terkait
Berita Terkait