BUKAKA (BUKK) TINGKATKAN KEPEMILIKAN DI KMH, SIAPKAN SETORAN MODAL TAHAP LANJUTAN
Share via
Terbit Pada
26 September 2025
1758878567382913
IQPlus, (26/9) - PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) melalui entitas anaknya, PT Bukaka Mega Investama (BMI), merencanakan penambahan setoran modal sebesar Rp1,2 triliun ke PT Kerinci Merangin Hidro (KMH), yang tengah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 350 megawatt. Penambahan modal ini dilakukan untuk mendukung penyelesaian pembangunan infrastruktur pembangkit yang telah memiliki Letter of Intent (LoI) dengan PT PLN (Persero).
Rencana transaksi ini dinilai sebagai Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi, sehingga wajib memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan POJK No. 42/POJK.04/2020 mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan. Guna menjamin kepatuhan dan keterbukaan informasi, manajemen BUKK menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Yufrizal, Deny Kamal dan Rekan (KJPP YDR) sebagai penilai independen untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas rencana transaksi tersebut.
Berdasarkan laporan dari KJPP YDR, nilai transaksi tambahan setoran modal tahap ini mencapai Rp1,2 triliun, yang akan dilakukan secara bertahap melalui pembelian 1.200.000 saham baru yang akan diterbitkan oleh KMH. Setiap saham bernilai Rp1 juta. Nilai transaksi ini merupakan bagian dari rencana total investasi maksimum sebesar Rp2,7 triliun yang telah disepakati sebelumnya dalam addendum perjanjian pemegang saham KMH tertanggal 29 Agustus 2025.
Menurut KJPP YDR, rencana investasi tersebut dinilai wajar secara finansial dan bisnis. Analisis dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap nilai objek transaksi, proyeksi keuangan, serta dampak terhadap kepentingan pemegang saham. Penilai juga menegaskan bahwa tidak terdapat kejadian penting (subsequent event) sejak tanggal penilaian hingga laporan diterbitkan yang berpotensi mengubah kesimpulan kewajaran transaksi.
Dari sisi dampak keuangan, BUKK mencatat bahwa transaksi ini akan meningkatkan investasi pada aset tidak lancar, mengurangi uang muka, serta meningkatkan utang bank jangka panjang. Namun demikian, proyeksi keuangan menunjukkan bahwa transaksi ini akan berdampak positif terhadap profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Terkait likuiditas, laporan proforma menunjukkan bahwa rasio lancar (current ratio) justru membaik setelah transaksi dilakukan, dari 1,41x menjadi 1,69x. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan setoran modal tidak memberikan tekanan signifikan terhadap kondisi likuiditas perusahaan.
Penambahan modal ini merupakan lanjutan dari investasi yang telah dilakukan sebelumnya. Hingga 31 Maret 2025, Bukaka melalui BMI telah menyetorkan Rp1,365 triliun ke KMH, sebagai bagian dari investasi di sektor energi baru dan terbarukan. Rencana ini sejalan dengan strategi BUKK untuk memperkuat portofolio bisnis di sektor infrastruktur energi.
Dengan struktur kepemilikan sebesar 99,89% saham BMI oleh BUKK, dan 48,92% saham KMH dimiliki oleh BMI, transaksi ini secara tidak langsung memperkuat pengendalian Bukaka atas proyek PLTA yang dinilai strategis dalam mendukung transisi energi nasional.
Perseroan menyatakan komitmennya untuk terus mematuhi peraturan pasar modal, dan akan melakukan keterbukaan informasi kepada publik serta meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) jika transaksi melebihi ambang batas sesuai ketentuan OJK. Hingga saat ini, tidak ada informasi atau kejadian lain yang dapat berdampak signifikan terhadap pelaksanaan transaksi tersebut.
Investasi ini sekaligus menunjukkan langkah konkret Bukaka Teknik Utama dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi berkelanjutan, sekaligus memperluas kontribusi perusahaan pada sektor ketenagalistrikan nasional. (end)
Riset Terkait
Berita Terkait