BTN HADIRKAN PROGRAM YANG BISA KURANGI ANGSURAN KPR DENGAN SAMPAH
Share via
Published On
29 September 2025
1759112261354552
IQPlus, (29/9) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menghadirkan program inovatif yang memungkinkan nasabah mengurangi cicilan angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
"Program ini kami rancang agar mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meringankan beban keuangan masyarakat. Melalui program ini, kami mengajak para developer dan warga perumahan untuk mulai memilah sampah," kata Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Setiyo menambahkan, sampah yang dikelola dengan baik bisa ditukar dengan uang yang khusus diperuntukkan mengurangi angsuran KPR. Semakin banyak sampah yang dikumpulkan, maka semakin besar tabungan yang bisa digunakan untuk mengurangi cicilan.
Ia mengingatkan bahwa sampah memiliki nilai ekonomi. Setiap orang rata-rata menghasilkan satu kilogram sampah per hari, sehingga dalam satu keluarga dengan anggota empat orang bisa terkumpul hingga empat kilogram sampah per hari.
Program pengelolaan sampah ini merupakan kerja sama BTN dengan Rekosistem, perusahaan pengelola sampah berbasis teknologi.
Untuk mengangkut sampah warga, ada layanan Reko Keliling & BTN yang menerima berbagai jenis sampah, mulai dari plastik, logam, kertas, hingga minyak jelantah dan elektronik bekas.
Sampah yang disetorkan masyarakat akan dipilah, dicatat, dan dikonversi menjadi poin bernama Rekopoin. Nilai poin tersebut kemudian ditransfer ke rekening BTN nasabah untuk membantu pembayaran angsuran rumah.
Mekanisme tersebut menjadikan sampah yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir, kini memiliki nilai nyata sebagai tabungan.
Setiyo menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan strategi environmental, social, and governance (ESG) BTN untuk menghadirkan pembiayaan rumah yang ramah lingkungan.
"Melalui program ini, pengelolaan sampah dari rumah bukan hanya sekadar untuk menabung dan mengurangi cicilan KPR, tapi juga menjadi tabungan bagi masa depan bumi yang lebih baik," ujar Setiyo. (end/ant)
Related Research
News Related