BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    BSI MASLAHAT DUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI SYARIAH

    Terbit Pada

    10 October 2025

    1760057564575320

    IQPlus, (10/10) - BSI Maslahat dukung kegiatan International Seminar On Islamic Economics tahun 2025. Mengusung tema .Shaping theFuture of Islamic Finance: Challenges and Opportunities Amid GlobalUncertainty. seminar ini dilaksanakan di Hotel Kempinski Jakarta pada Kamis (2/10).

    Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenaistrategi dan peran ekonomi keuangan syariah dalam mengatasi tantanganpembangunan global serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Direktur Eksekutif BSI Maslahat, Sukoriyanto Saputro sebagai salah satu narasumber seminar, menyampaikan materi berjudul.Pemberdayaan Ekonomi Pesantren untuk Mendukung Pertumbuhan Inklusif..

    Dalam paparannya, Sukoriyanto menjelaskan bahwa .dinamika pesantrendi Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat seiringberkembangnya zaman. Kini, pesantren tak hanya identik sebagai lembagapendidikan agama, namun juga diharapkan dapat berkontribusi dalammensejahterakan ekonomi umat. Dalam pengembangannya, penerapan model bisnis dan sistem bisnis yang tepat mampu mendorong kemandirianekonomi pesantren. Salah satunya LKMS-BWM yang diamanahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BSI Maslahat. ujar Sukoriyanto.

    LKMS-BWM merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang didirikandan diawasi oleh OJK. Tujuan pendirian LKMS-BWM adalah untuk membangun ekosistem inklusi keuangan syariah di lingkungan pesantren.

    Program ini berfokus menyediakan akses pembiayaan bagi masyarakatkecil produktif, khususnya pelaku usaha ultra mikro yang belum memiliki akses ke lembaga keuangan formal.

    BSI Maslahat kini mengelola 62 BWM yang tersebar di 19 provinsi di seluruh Indonesia. Data kinerja LKMS-BWM per Juli 2025 mencatat totalnasabah sebanyak 105,33 ribu orang. Jumlah pembiayaan yang telah disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat mencapai Rp200,99 miliar

    Selain pembiayaan, nasabah juga mendapat pendampingan spiritual melalui kegiatan Halaqah Mingguan (HALMI) . BSI Maslahat juga memberidukungan bagi pelaku UMKM berupa pelatihan dan pendampinganlegalitas usaha. Para pengurus LKMS-BWM juga rutin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

    Seluruh upaya ini dilakukan agar program LKMS-BWM dapat memperkuatkemandirian ekonomi masyarakat pesantren. Program tersebut menjadibagian penting dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

    Selain program LKMS-BWM, BSI Maslahat juga menjalankan berbagai program strategis untuk memberdayakan ekonomi pesantren. Program tersebut meliputi: 1) pemberdayaan pesantren melalui klaster ternak domba atau kambing, 2) program UMKM berbasis pesantren, 3) program pesantren sehat.

    Program pemberdayaan pesantren melalui klaster ternak domba atau kambing (doka) merupakan inisiatif pengembangan peternakan berbasis pesantren. Dalam program ini, pesantren mendapatkan pelatihan dan pendampingan pengelolaan peternakan selama dua tahun. Pendampingan mencakup pengadaan hewan ternak, pembangunan kandang, penyediaan pakan, serta pelatihan perawatan ternak dan kewirausahaan bagi para santri. Saat ini, klaster doka pesantren telah berkembang di delapan lokasi di Indonesia, antara lain di Kaliwungu, Demak, Kudus, Sukoharjo, Trenggalek, Kediri, Jember, Blitar, dan Lombok.

    Program UMKM berbasis pesantren merupakan program pemberdayaanpesantren melalui penyediaan unit usaha untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Dukungan usaha pesantren disalurkan dalam bentuk minimarket, toko ATK, holtikultura, usaha laundri, produksi air minum kemasan, usaha digital printing dan penguatan koperasi/BMT. Sampai saat ini telah tersebar di 31 titik pondok pesantren di seluruh Indonesia.

    Program pesantren sehat merupakan inisiatif yang mengedepankankemandirian pangan dengan mengoptimalkan lahan pertanian danpeternakan di lingkungan pesantren. Hasil panen dari kebun dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para santri. Selain itu, sebagian hasil panen dijual ke pasar guna menambah sumber pendapatan bagi pesantren. (end)