BKPM SEBUT PROYEK HIDROGEN PGEO DI LAMPUNG PACU HILIRISASI ENERGI
Share via
Published On
11 September 2025
1757557806577415
IQPlus, (11/9) - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, Proyek Hidrogen Hijau (Green Hydrogen) Pilot Plant PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) di Ulubelu di Lampung merupakan tonggak penting dalam mendorong hilirisasi energi baru terbarukan dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu dalam pernyataan di Jakarta, Rabu menyatakan, proyek tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau karbon bersih pada tahun 2060, yang juga sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, khususnya untuk mendorong kemandirian bangsa melalui energi dan ekonomi hijau.
"Serta Astacita ke-5 untuk melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri," ujar Wamen Todotua.
Disampaikan dia, pemanfaatan hidrogen hijau akan memperkuat ekonomi berkelanjutan, mulai dari bahan bakar transportasi hingga dekarbonisasi industri.
Dengan target produksi hingga 100 kilogram hidrogen per hari pada November 2026, hasil produksi tidak hanya akan dimanfaatkan oleh Pertamina Group sebagai pemilik proyek, tetapi juga mitra eksternal seperti Toyota untuk pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen.
"Hilirisasi terbukti telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, hilirisasi tidak hanya akan berfokus pada mineral, tetapi juga akan ditopang oleh energi hijau sebagai katalisator utama agar industrialisasi berjalan lebih efisien dan kompetitif," kata dia.
Sementara itu Anggota Komisi XII DPR RI Dewi Yustisiana mendukung penuh dimulainya pilot project hidrogen hijau di Ulubelu, Lampung, yang diinisiasi pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, serta PT Pertamina bersama Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Dewi mengatakan bahwa proyek tersebut akan memproduksi hidrogen hijau dengan target produksi 100 kilogram per hari pada tahun 2026.
"Hidrogen hijau adalah energi masa depan yang akan memegang peranan penting dalam memperkuat ketahanan energi, mengurangi emisi karbon, sekaligus membuka peluang hilirisasi industri dan menciptakan nilai tambah ekonomi bagi negara," katanya di Jakarta, Rabu. (end/ant)
Related Research
News Related