BCA Sekuritas
    langid
    Berita Harian

    BEI UMUMKAN HARGA TEORETIS BARU SAHAM BUAH RP700 PER SAHAM

    Terbit Pada

    22 October 2025

    29431126

    IQPlus, (22/10) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penyesuaian harga teoretis saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) seiring pelaksanaan aksi korporasi stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Penyesuaian harga dan parameter saham di sistem perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS) akan mulai berlaku pada 22 Oktober 2025.

    Berdasarkan surat PT Segar Kumala Indonesia Tbk. No. 007/X/SKI/2025 tertanggal 16 Oktober 2025 perihal "Keterbukaan Informasi terkait Rencana Pelaksanaan Stock Split", saham BUAH akan mengalami perubahan nilai nominal dari Rp50 menjadi Rp25 per saham.

    Pada perdagangan terakhir sebelum stock split (cum date) di pasar reguler, harga saham BUAH tercatat sebesar Rp1.400 per saham. Dengan adanya pemecahan nilai nominal dua banding satu (2:1), BEI menetapkan harga teoretis saham BUAH menjadi Rp700 per saham, setelah disesuaikan dengan fraksi harga yang berlaku.

    Penyesuaian Indeks Saham dan Parameter Perdagangan

    Penyesuaian ini juga berpengaruh terhadap perhitungan Indeks Harga Saham (IHS) Individual BUAH serta indeks di BEI secara keseluruhan. Harga dasar baru untuk keperluan perhitungan indeks ditetapkan berdasarkan formula yang disesuaikan oleh Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI.

    Pengumuman resmi ini ditandatangani oleh Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A., dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1, Vera Florida, pada 21 Oktober 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

    BEI menyampaikan bahwa langkah ini sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, serta bertujuan menjaga keteraturan dan transparansi informasi bagi seluruh pelaku pasar.

    Latar Belakang Aksi Korporasi

    Rencana pemecahan saham BUAH menjadi dua kali lipat jumlah saham beredar ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan memperluas basis investor ritel. Dengan nominal saham yang lebih kecil, investor memiliki kesempatan lebih luas untuk berpartisipasi dalam perdagangan saham perusahaan yang bergerak di sektor distribusi buah segar tersebut.(end)