BANK MANDIRI AKSELERASI PEMBIAYAAN DIGITAL LEWAT FITUR KAD DI KOPRA

34448165

IQPlus, (11/12) - Bank Mandiri kembali mempertegas posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat penguatan ekonomi kerakyatan.

Melalui Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, bank berkode emiten BMRI ini terus mendorong kolaborasi dengan pelaku usaha demi memacu pertumbuhan sektor produktif sekaligus memperluas kesempatan kerja di berbagai bidang.

Sebagai wujud nyata komitmennya menyediakan solusi finansial yang berkelanjutan, Bank Mandiri menghadirkan kemudahan pengajuan Kredit Agunan Deposito (KAD) secara digital melalui Kopra by Mandiri.

Kehadiran fitur ini ditujukan untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih cepat, aman, serta efisien bagi nasabah lembaga hingga pelaku UKM (SME).

Senior Vice President Digital Wholesale Banking Bank Mandiri, Yohan Sugiono, menjelaskan bahwa inovasi KAD memungkinkan pelaku usaha dan perusahaan mengajukan pinjaman dengan bunga yang berpotensi lebih kompetitif.

Selain itu, prosesnya memungkinkan jaminan berupa deposito aktif tanpa harus dicairkan, sehingga nasabah tetap dapat mempertahankan keuntungan dari deposito tersebut.

Nasabah cukup mengajukan KAD langsung melalui Kopra by Mandiri dan dapat memantau keseluruhan proses pengajuan hingga pencairan dana di platform yang sama.

Proses persetujuan juga dibuat lebih cepat sehingga mampu menjadi pilihan pembiayaan yang responsif untuk kebutuhan likuiditas mendesak. Tak hanya itu, sistem pengingat pembayaran angsuran otomatis turut disediakan untuk mempermudah nasabah.

Yohan menambahkan bahwa pengembangan fitur KAD merupakan langkah penting dalam agenda digitalisasi Bank Mandiri.

Menurutnya, transformasi digital telah menjadi dasar kuat bagi perseroan dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Melalui Kopra by Mandiri, kami terus membangun sinergi dengan para pelaku usaha untuk menyediakan akses pembiayaan yang cepat, aman, dan fleksibel. Fitur Kredit Agunan Deposito ini kami hadirkan sebagai bagian dari akselerasi layanan digital yang dapat mendukung likuiditas tanpa mengganggu strategi investasi nasabah," ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (10/12). (end)