ATURAN VISA BARU AS, TIMBULKAN KEPANIKAN PEMEGANG VISA H-1B
Share via
Terbit Pada
22 September 2025
1758502792205099
IQPlus, (22/9) - Kepanikan, kebingungan, dan kemarahan melanda para pekerja pemegang visa H-1B dari India dan Tiongkok yang terpaksa membatalkan rencana perjalanan dan bergegas kembali ke AS setelah Presiden Donald Trump memberlakukan biaya visa baru, sejalan dengan tindakan keras imigrasinya yang luas.
Perusahaan teknologi dan bank mengirimkan memo mendesak kepada karyawan, menyarankan mereka untuk kembali sebelum batas waktu pukul 12.01 EDT pada hari Minggu (04.01 GMT), dan memberi tahu mereka untuk tidak meninggalkan negara itu.
Seorang pejabat Gedung Putih pada hari Sabtu mengklarifikasi bahwa perintah tersebut hanya berlaku untuk pemohon baru, bukan pemegang visa yang sudah ada atau mereka yang ingin memperpanjang visa, sehingga mengatasi kebingungan mengenai siapa yang akan terdampak.
Namun, pernyataan Trump sehari sebelumnya telah memicu kekhawatiran di Silicon Valley.
Karena khawatir tidak akan diizinkan kembali setelah aturan baru berlaku, beberapa warga negara India di bandara San Francisco mengatakan mereka mempersingkat liburan.
"Ini adalah situasi di mana kami harus memilih antara keluarga dan tinggal di sini," kata seorang insinyur di sebuah perusahaan teknologi besar yang istrinya sedang berada di dalam pesawat Emirates dari San Francisco ke Dubai yang dijadwalkan berangkat pukul 17.05 waktu setempat pada hari Jumat (00.05 GMT pada hari Sabtu).
Penerbangan ditunda lebih dari tiga jam setelah beberapa penumpang India yang menerima berita tentang perintah atau memo dari perusahaan mereka menuntut untuk turun dari pesawat, kata orang yang berbicara dengan syarat anonim. Setidaknya lima penumpang akhirnya diizinkan turun, kata insinyur tersebut.
Sebuah video insiden tersebut beredar di media sosial, memperlihatkan beberapa orang meninggalkan pesawat. Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran video tersebut secara independen.
Istri sang insinyur, yang juga pemegang visa H-1B, memilih untuk pergi ke India untuk merawat ibunya yang sakit.
"Ini cukup tragis. Kami telah membangun kehidupan di sini," ujarnya kepada Reuters.
Di aplikasi media sosial populer Tiongkok, Rednote, para pemegang visa H-1B berbagi pengalaman mereka tentang keharusan bergegas kembali ke AS dalam beberapa kasus, hanya beberapa jam setelah mendarat di Tiongkok atau negara lain. (end/Reuters)