TRUMP BERTEMU CEO INTEL USAI PERMINTAAN PENGUNDURAN DIRI
Share via
Published On
12 August 2025
22341221
IQPlus, (12/8) - Presiden AS Donald Trump mengatakan ia bertemu dengan CEO Intel, Lip-Bu Tan, pada hari Senin, beberapa hari setelah mengajukan pengunduran dirinya. Ia memuji Tan dan menyebut pertemuan itu "sangat menarik."
Saham produsen chip tersebut naik 3% dalam perdagangan yang diperpanjang.
Minggu lalu, Trump menuntut pengunduran diri Tan segera, menyebutnya "sangat berkonflik" atas hubungannya dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, yang menimbulkan ketidakpastian dalam upaya pemulihan yang telah dilakukan pembuat chip tersebut selama bertahun-tahun.
Trump mengatakan ia bertemu dengan Tan, bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Menteri Keuangan Scott Bessent. Anggota kabinetnya dan Tan akan menyampaikan saran kepadanya minggu depan, kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.
"Keberhasilan dan kebangkitannya adalah kisah yang luar biasa," kata Trump tentang Tan.
Tan telah berinvestasi di ratusan perusahaan Tiongkok, beberapa di antaranya terkait dengan militer Tiongkok, Reuters melaporkan secara eksklusif pada bulan April.
Warga negara AS tidak melanggar hukum untuk memiliki saham di perusahaan Tiongkok kecuali perusahaan tersebut telah ditambahkan ke Daftar Perusahaan Kompleks Industri-Militer Tiongkok milik Departemen Keuangan AS, yang secara tegas melarang investasi semacam itu.
Tan ditugaskan untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun yang membuat Intel kesulitan menembus industri chip AI yang sedang berkembang pesat dan didominasi oleh Nvidia, sementara ambisi manufaktur kontrak yang berfokus pada investasi besar justru menyebabkan kerugian besar.
Dalam kurun waktu sekitar enam bulan sebagai CEO Intel, Tan melakukan perubahan strategis besar-besaran, termasuk divestasi aset, PHK karyawan, dan pengalihan sumber daya.
Namun, tuntutan pengunduran diri Tan hanya akan mengalihkan perhatiannya dari tugas tersebut, ungkap para investor dan mantan karyawan senior kepada Reuters. (end/Reuters)
Related Research
News Related