TIONGKOK PERTIMBANGKAN PEMBATASAN SPEKULASI SAHAM
Share via
Published On
04 September 2025
1756953673795541
IQPlus, (4/9) - Regulator keuangan Tiongkok sedang mempertimbangkan sejumlah langkah pendinginan untuk pasar saham karena mereka semakin khawatir dengan kecepatan reli senilai US$1,2 triliun sejak awal Agustus, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Langkah-langkah yang diusulkan kepada para pembuat kebijakan terkemuka dalam beberapa pekan terakhir termasuk penghapusan beberapa pembatasan penjualan singkat (short selling), kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut bersifat pribadi. Pihak berwenang juga mempertimbangkan opsi untuk mengendalikan perdagangan spekulatif karena kekhawatiran bahwa pembalikan tajam dapat menimbulkan kerugian besar bagi investor ritel.
Dengan lonjakan dan penurunan tajam dari tahun 2015 yang belum terlupakan, para pejabat berupaya untuk menumbuhkan keuntungan yang lebih stabil yang akan membantu memulihkan ekonomi dan sentimen konsumen. Pertimbangan tersebut juga bertepatan dengan upaya Tiongkok untuk memamerkan kekuatan militernya pada parade 3 September untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Pemerintah sering berupaya untuk menciptakan stabilitas di pasar modalnya di sekitar peristiwa-peristiwa besar nasional.
Ketua Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok (CSRC), Wu Qing, mengisyaratkan tekad untuk memastikan stabilitas pasar saham pada simposium yang diselenggarakannya di Beijing akhir bulan lalu. Ia berjanji untuk mengonsolidasikan "momentum positif" pasar, sekaligus mempromosikan "investasi jangka panjang, bernilai, dan rasional".
Belum jelas apakah langkah-langkah tersebut akan disetujui atau diadopsi, kata sumber tersebut. CSRC tidak segera membalas permintaan komentar melalui faks.
Pasar saham Tiongkok telah menunjukkan pemulihan yang luar biasa sejak April, dengan indeks-indeks utama menguat lebih dari 20 persen. Indeks Komposit Shanghai mencapai level tertinggi dalam satu dekade dan Indeks CSI 300 telah melonjak lebih dari 20 persen dari level terendah tahun ini.
Meskipun indeks-indeks tersebut tertinggal dari tolok ukur global lainnya sepanjang tahun, terdapat tanda-tanda peningkatan di pasar Tiongkok senilai US$12,5 triliun yang memiliki beberapa kesamaan dengan tahun 2015. Kenangan pahit tersebut, ditambah dengan tekanan ekonomi Tiongkok dan ancaman tarif AS, memberikan otoritas alasan yang lebih kuat untuk mengambil pendekatan yang hati-hati dalam merancang pergerakan berkelanjutan tanpa menakut-nakuti investor.
Regulator telah membentuk lembaga keuangan nasional untuk membantu mencapai tujuan tersebut. Bank-bank diminta untuk menyelidiki penggunaan dana kredit ilegal dalam saham setelah pemantauan regulator menemukan beberapa investor telah menumpuk uang yang dipinjam dari platform kredit daring, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. (end/Bloomberg)
Related Research
News Related