PTPN IV SALURKAN 32 TON BERAS DI RIAU
Share via
Published On
13 October 2025
1760331039960088
IQPlus, (13/10) - Masyarakat Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, menyambut antusias program pasar murah yang kembali digelar oleh PTPN IV Regional III, entitas di bawah Subholding PTPN IV PalmCo.
Pada awal Oktober 2025 ini, perusahaan tersebut menyalurkan sedikitnya 32 ton beras melalui Gerakan Pangan Murah Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Tahap 3.
Program ini dilaksanakan di 21 titik wilayah yang berbatasan langsung dengan area operasional PTPN IV Regional III . mulai dari Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Siak, hingga Rokan Hilir.
Langkah ini menjadi bagian dari dukungan PTPN terhadap program pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan.
Salah satu warga, Syahroni, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut.
Ia menyebut harga beras yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran.
"Kalau di pasar, harganya itu Rp68.000. Namun dari PTPN, kami bisa memperolehnya dengan harga Rp58.000," ujar bapak tiga anak itu. Hal senada juga disampaikan oleh Nela, ibu rumah tangga asal Rokan Hulu. Ia mengaku telah tiga kali membeli beras dari program SPHP PTPN IV Regional III.
"Ini kali ketiganya saya beli beras dari PTPN IV Regional III. Alhamdulillah, sangat murah. Berasnya juga enak," tuturnya.
Bulog dan sejumlah BUMN, termasuk PTPN, untuk memastikan ketersediaan beras berkualitas dengan harga stabil dan terjangkau, sekaligus menekan laju inflasi pangan.
Program SPHP sendiri merupakan inisiatif pemerintah yang melibatkan Perum Bulog dan sejumlah BUMN, termasuk PTPN, untuk memastikan ketersediaan beras berkualitas dengan harga stabil dan terjangkau, sekaligus menekan laju inflasi pangan.
Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran perusahaan di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga bahan pokok.
"Kami ingin kehadiran PTPN IV PalmCo dirasakan masyarakat, tidak hanya melalui kontribusi bisnis perkebunan, tetapi juga lewat program-program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan sehari-hari," kata Gusmar. (end)
Related Research
News Related