BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    PASAR SAHAM EROPA DIPERKIRAKAN AKAN DIBUKA MENGUAT RABU

    Published On

    03 September 2025

    1756880057579747

    IQPlus, (3/9) - Pasar saham Eropa diperkirakan akan dibuka menguat secara luas pada hari Rabu, membalikkan sentimen negatif di sesi sebelumnya yang didorong oleh kekhawatiran fiskal regional.

    Indeks FTSE Inggris diperkirakan dibuka sedikit lebih tinggi, DAX Jerman 0,3% lebih tinggi, CAC 40 Prancis naik 0,4%, dan FTSE MIB Italia naik 0,3%, menurut data dari IG.

    Prediksi pembukaan positif untuk bursa regional muncul setelah saham-saham Eropa anjlok pada hari Selasa karena kekhawatiran atas prospek fiskal di negara-negara ekonomi utama Eropa mendorong kenaikan imbal hasil obligasi.

    Imbal hasil obligasi 30 tahun Inggris mencapai level tertinggi sejak 1998 karena para pedagang mengantisipasi Anggaran Musim Gugur yang kontroversial. Sementara itu, imbal hasil obligasi 30 tahun Prancis mencapai level tertinggi sejak 2009 menjelang mosi tidak percaya minggu depan, yang dapat mengakibatkan pemerintah digulingkan akibat sengketa anggaran yang sengit.

    Perlu dicatat, imbal hasil obligasi global juga meningkat di tengah kekhawatiran atas tarif perdagangan Presiden Donald Trump. Imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak pada hari Selasa setelah pengadilan banding federal pada hari Jumat memutuskan bahwa sebagian besar bea masuk perdagangan globalnya ilegal. Hal ini meningkatkan kemungkinan pemerintah harus membayar kembali uang yang telah dihasilkan dari bea masuk tersebut, yang semakin menekan situasi fiskal AS yang sudah tertekan.

    Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan beragam semalam karena investor menilai pasar obligasi global dan perkembangan terbaru di sektor perdagangan, sementara saham berjangka AS sedikit menguat setelah keputusan pengadilan federal dalam kasus antimonopoli Alphabet memicu optimisme bahwa raksasa teknologi tersebut akan mampu mengatasi ancaman regulasi.

    Di Eropa pada hari Rabu, laporan keuangan akan dirilis oleh Swiss Life Holding dan Helvetia Holding. Rilis data termasuk data inflasi Turki terbaru. (end/CNBC)