PADI UMKM TELKOM HADIRKAN SOLUSI INVOICE FINANCING
Share via
Published On
26 August 2025
23729479
IQPlus, (26/8) - Dalam dunia bisnis, arus kas (cashflow) merupakan salah satu elemen krusial yang menentukan keberlanjutan usaha.
Arus kas yang sehat memastikan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk menutupi pengeluaran harian, seperti pembayaran gaji karyawan, biaya sewa tempat, pembelian bahan baku, hingga biaya operasional lainnya.
Tanpa arus kas memadai, bisnis berisiko kesulitan memenuhi kewajiban finansial, mengganggu operasional, bahkan berpotensi berhenti beroperasi.
Untuk menjawab tantangan ini, Pasar Digital (PaDi) UMKM milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) hadir memberikan solusi atas berbagai kendala terkait cashflow.
Sebagai gambaran, bayangkan sebuah toko pakaian kecil yang mencatat keuntungan bersih sebesar Rp50 juta dalam sebulan.
Angka tersebut terlihat menjanjikan.
Namun, jika sebagian besar pembeli baru melunasi pembayaran dua bulan kemudian sementara toko harus melunasi tagihan pemasok dalam 30 hari, maka toko tersebut justru mengalami kekurangan dana tunai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Dalam kondisi seperti ini, keuntungan besar tidak banyak berarti.
Bahkan, bisnis tersebut bisa terpaksa berutang atau menghentikan operasional sementara demi membayar kewajiban.
Situasi serupa juga dialami oleh banyak sektor bisnis lainnya, termasuk Event Organizer (EO).
Meski publik hanya melihat kesuksesan acara seperti pesta pernikahan, konser, atau seminar korporat, di balik layar terdapat alur keuangan yang kompleks: mulai dari biaya sewa venue, pembayaran vendor, logistik, konsumsi, hingga honor kru.
Hal tersebut dialami oleh Adi Setya Nugroho, pemilik PT Ziga Kreasi Utama, sebuah perusahaan EO yang telah beroperasi selama 15 tahun.
Berbekal pengalaman menangani berbagai acara berskala nasional maupun internasional, Adi memahami pentingnya arus kas yang stabil untuk menjaga kelangsungan bisnis.
"Kunci dari event yang mau kita jalankan adalah harus modal di awal. Dan jujur saja, tantangan mungkin bagi semua EO berkaitan dengan pendanaan. Sementara pelunasan dari klien biasanya baru kami terima dua sampai empat bulan setelah event selesai. Bahkan pernah juga di atas lima bulan. Keuangan kami jadi stuck, padahal event lain sudah siap berjalan dan tidak mungkin kami tolak," ungkap Adi.
Sejak bergabung menjadi seller di marketplace PaDi dua tahun lalu, Adi mengaku menemukan solusi yang membantunya mengatasi masalah cashflow.
Adi memanfaatkan fitur Invoice Financing dari PaDi yang memungkinkan pelaku usaha memperoleh modal awal dengan menjaminkan invoice.
"Sudah dua tahun ini kami terbantu oleh PaDi berkat Invoice Financing. Jujur, itu sangat membantu dibanding harus pinjam ke pihak ketiga," jelasnya. (end)
Related Research
News Related