OJK : ASET INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH NAIK 11,3 PERSEN SECARA TAHUNAN
Share via
Category
Business Economics
Published On
07 November 2025
31025584
IQPlus, (7/11) - Otoritas Jasa Keuangan menyampaikan aset industri keuangan syariah naik 11,3 persen year on year (tahunan) menjadi sekitar Rp3.050 triliun, dengan rincian perbankan Rp975,9 triliun, pasar modal Rp1.896,2 triliun, dan industri keuangan nonbank Rp178,7 triliun.
"Total aset industri keuangan syariah meningkat 11,3 persen year on year, menjadi sebesar Rp3.050 triliun. Ini tentu saja didukung oleh stabilitas kinerja sektor keuangan kita," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) yang digelar di Jakarta, Kamis.
Adapun total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) per Desember 2024 mencapai Rp2.883,67 triliun, dikutip dari snapshot perbankan syariah yang dirilis oleh OJK.
Kiki, sapaan akrab Friderica, menyampaikan bahwa yang saat ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah meningkatkan inklusi dan literasi masyarakat. Tingkat literasi keuangan nasional masyarakat saat ini mencapai 66,46 persen pada 2025.
Akan tetapi, lanjut dia, tingkat literasi keuangan syariah masyarakat berada di angka 43,42 persen. Selain itu, rendahnya inklusi keuangan syariah juga menuai sorotan Kiki.
"Kenapa kami mendorong inklusi keuangan? Berdasarkan studi OECD, semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi masyarakat di suatu negara, itu semakin tinggi tingkat kesejahteraannya," tutur Kiki.
Oleh karena itu, ia menggandeng seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Adapun upaya OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, yakni melalui penguatan literasi berbasis kolaborasi, peningkatan inovasi dan teknologi, pengembangan produk, serta peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan.
"Ini tidak akan mungkin tanpa komitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi," ucap Kiki. (end/ant)
Related Research
News Related
