KEMENPERIN NILAI JATIM BERPOTENSI JADI LOKASI PABRIK ETANOL
Share via
Published On
29 October 2025
30148582
IQPlus, (29/10) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai Jawa Timur (Jatim) memiliki potensi tinggi untuk menjadi lokasi pembangunan pabrik etanol dalam mendukung program mandatori kandungan 10 persen etanol pada bahan bakar minyak (BBM) atau bioetanol 10 (E10).
"Yang paling potensial sekarang, yang ada sekarang itu kan paling banyak di Jawa Timur karena molasses-nya ada di sana,"ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika ketika ditemui di sela acara pembukaan Pameran Industri Agro yang digelar, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu.
Molasses atau tetes tebu merupakan produk sampingan dari industri pengolahan gula, terutama tebu dan bit. Molasses bisa diolah untuk menjadi bioetanol.
Saat ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,6 triliun untuk program bongkar ratoon, yakni peremajaan tanaman tebu yang sudah tidak produktif.
Dari alokasi Rp1,6 triliun tersebut, program bongkar ratoon ditargetkan mencakup 100 ribu hektare lahan, dengan fokus utama di Jatim sebesar 70 ribu hektare, mencakup 26 kabupaten.
Oleh karena itu, Putu menilai Jatim berpotensi menjadi lokasi pembangunan pabrik etanol berbasis tebu. Merauke dapat menjadi opsi ketika program swasembada gula berupa perkebunan tebu di kawasan tersebut sudah membuahkan hasil.
Akan tetapi, apabila bioetanol nantinya akan menggunakan etanol berbasis sagu, maka lokasi pabriknya sedang dievaluasi.
"Kalau berbasis sagu, ini yang sedang dikaji oleh BRIN. Nanti bisa di beberapa tempat, kayak umpamanya di Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, sampai Sumatera, ini bagus untuk etanol yang berbasis itu,"ujar Putu. (end/ant)
Related Research
News Related
