KEMENDAG: CPU HINGGA MOBIL LISTRIK DONGKRAK IMPOR INDONESIA
Share via
Published On
03 September 2025
1756879984556299
IQPlus, (3/9) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat secara kumulatif impor Indonesia mengalami kenaikan yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan barang modal seperti central processing unit (CPU), mobil listrik, hingga ponsel pintar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan impor Indonesia pada Januari-Juli 2025 mencapai 136,51 miliar dolar AS atau tumbuh 3,41 persen (CtC). Struktur impor Januari-Juli 2025 masih didominasi bahan baku atau penolong dengan pangsa 71 persen, diikuti barang modal 20,05 persen dan barang konsumsi 8,94 persen.
"Beberapa penyebab kenaikan impor barang modal adalah naiknya impor central processing unit (CPU), mobil listrik, peralatan navigasi kapal, perangkat penerima sinyal, dan ponsel pintar," ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Peningkatan ini didorong oleh impor nonmigas yang naik 6,97 persen menjadi 118,13 miliar dolar AS dibanding Januari-Juli 2024.
Dibanding Januari-Juli 2024, terjadi kenaikan impor barang modal sebesar 20,56 persen dan impor bahan baku atau penolong sebesar 0,15 persen (CtC), sedangkan impor barang konsumsi turun 2,47 persen.
Untuk produk bahan baku atau penolong, lonjakan impor tertinggi adalah pada emas batangan, biji kakao, senyawa kimia untuk cakram elektronik, sulfur, dan naphtha.
Di sisi lain, impor barang konsumsi turun terutama untuk bahan bakar diesel, pendingin ruangan, bawang putih, krimer nonsusu (non-dairy creamer), dan buah pir.
Sementara itu, komoditas impor nonmigas dengan peningkatan tertinggi, antara lain, kakao dan olahannya (HS 18) yang naik sebesar 148,22 persen; logam mulia, perhiasan atau permata (HS 71) 87,67 persen; serta garam, belerang, batu, dan semen (HS 25) 69,16 persen (CtC). (end/ant)
Related Research
News Related