INDONESIA INVESTASI 1 MILIAR DOLAR AS DI NEW DEVELOPMENT BANK
Share via
Category
Business Economics
Published On
02 December 2025
33526591
IQPlus, (2/12) - Pemerintah Indonesia menyepakati penyuntikan dana investasi awal sebesar 1 miliar dolar AS (Rp16,65 triliun, kurs = Rp16.655 per dolar AS) usai bergabung menjadi anggota New Development Bank (NDB).
NDB merupakan lembaga keuangan multilateral yang dibentuk oleh BRICS - organisasi kerja sama internasional yang didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
"New Development Bank dan pemerintah sudah sepakat untuk memberikan dana 1 miliar (dolar AS) untuk investasi (di) New Development Bank. Jadi, kita (Indonesia) menjadi anggota dan langsung berpartisipasi aktif dalam persiapan New Development Bank," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan investasi tersebut menunjukkan peran aktif Indonesia dalam mempererat kerja sama negara-negara selatan (global south) melalui BRICS, meneruskan semangat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika.
Ia menuturkan bergabungnya Indonesia dengan NDB diharapkan dapat membuka akses pasar baru dan memperkuat kolaborasi ekonomi dengan sesama negara berkembang yang menjadi kekuatan ekonomi utama di dunia.
Selain meningkatkan kolaborasi dengan anggota BRICS, pemerintah Indonesia juga terus menyeimbangkan diplomasi ekonominya dengan Blok Barat dan negara-negara Pasifik.
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia tengah bersiap untuk memulai proses aksesi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) pada 2026.
"Kemarin dalam rapat sudah disetujui (aksesi Indonesia pada tahun depan), karena Uruguay sudah duluan membentuk tim (jadi mereka aksesi duluan). Berikutnya adalah Indonesia, Meksiko, dan Peru yang akan masuk sebagai anggota CPTPP," katanya.
Proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) juga menunjukkan progres positif.
Ia menuturkan seiring dengan selesainya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada September 2025 lalu, dukungan dari negara-negara anggota OECD semakin menguat.
"Dari 37 negara anggota OECD, sekitar 34 negara sudah secara terbuka mendukung Indonesia. Targetnya, tahun 2027 kita resmi menjadi anggota OECD," ujar Airlangga Hartarto. (end/ant)
Related Research
News Related
