INDEKS SAHAM WALL STREET CATAT REKOR BARU HARI SELASA
Share via
Published On
10 September 2025
1757464274560772
IQPlus,(10/9) - Indeks saham Wall Street mencatat rekor baru pada hari Selasa, mengabaikan data ketenagakerjaan yang mengecewakan di tengah ekspektasi bahwa hal tersebut akan menyebabkan penurunan suku bunga Federal Reserve AS.
Ketiga indeks utama ditutup pada level tertinggi sepanjang masa dengan Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen ke level 45.711,34.
S&P 500 yang berbasis luas naik 0,3 persen ke level 6.512,61, sementara Indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi menguat 0,4 persen ke level 21.879,49.
Rekor ini muncul ketika Departemen Tenaga Kerja AS memperkirakan bahwa 911.000 lapangan kerja lebih sedikit tercipta di Amerika Serikat dibandingkan yang dilaporkan sebelumnya dalam revisi data untuk 12 bulan yang berakhir pada bulan Maret.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja telah melambat lebih lama dari perkiraan sebelumnya, yang semakin memperkuat kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve menyusul laporan bulanan yang buruk untuk bulan Juli dan Agustus.
"Bagi pasar ini, berita ekonomi yang buruk berarti kabar baik terkait pemangkasan suku bunga," kata analis Briefing.com, Patrick O'Hare. "Dan hal itu memberikan semacam dukungan karena pelaku pasar tidak hanya memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September, tetapi juga pada bulan Oktober dan Desember."
Pasar siap menerima informasi terbaru dalam beberapa hari mendatang mengenai harga produsen dan konsumen yang juga akan berperan dalam kebijakan moneter The Fed.
Di antara perusahaan-perusahaan individual, Apple turun 1,5 persen saat meluncurkan jajaran iPhone 17, yang menampilkan ponsel pintar tertipisnya, karena raksasa teknologi tersebut menghadapi tekanan untuk membuktikan bahwa mereka dapat mengimbangi persaingan AI generatif.
UnitedHealth Group melonjak 8,7 persen setelah mengungkapkan bahwa 78 persen anggotanya terdaftar dalam program Medicare Advantage dengan peringkat bintang empat atau lebih tinggi, yang memposisikan perusahaan untuk menerima pembayaran bonus dari pemerintah. (end/AFP)
Related Research
News Related