HOTEL MANDARINE REGENCY (HOME) KEHILANGAN HAK KELOLA LAHAN 25,9 HEKTARE DI BATAM
Share via
Published On
14 October 2025
28635233
IQPlus, (14/10) - PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) melaporkan telah menerima pemberitahuan resmi dari Badan Pengusahaan (BP) Batam terkait pembatalan alokasi lahan milik entitas anak, PT Warga Tri Manunggal, yang sebelumnya diperuntukkan bagi proyek pariwisata di wilayah Pantai Timur Nongsa, Batam.
Dalam laporan informasi atau fakta material yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menjelaskan bahwa pembatalan tersebut berdasarkan Surat BP Batam Nomor B-1354/A3.1/KL.01/9/2025 tertanggal 22 September 2025. Surat itu merujuk pada Surat Pembebasan Alokasi Lahan Nomor B/834/A3/LH.02/10/2017 serta Keputusan Kepala BP Batam Nomor 683 Tahun 2017 mengenai penghapusan hak pengelolaan atas bagian tertentu dari tanah di bawah kewenangan BP Batam.
Dengan keputusan ini, BP Batam resmi membatalkan alokasi lahan seluas 259.131 meter persegi (25,9 hektare) dan mencabut seluruh dokumen penetapan lokasi (PL Nomor 212.29050488.C1) yang diterbitkan sejak 2012. Lahan tersebut sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan proyek pariwisata oleh anak usaha HOME.
Direktur Hotel Mandarine Regency Tbk, Ardi Syofyan, dalam keterangannya menyebutkan bahwa pembatalan alokasi lahan ini tidak memberikan dampak operasional langsung, mengingat proyek fisik di atas lahan tersebut belum dimulai. "Tidak ada dampak terhadap kegiatan operasional karena pengerjaan fisik proyek belum dijalankan," ujarnya dalam dokumen resmi perusahaan.
Meski tidak berdampak pada operasional harian, manajemen mengakui terdapat dampak hukum dan finansial akibat keputusan tersebut. HOME kehilangan hak pengelolaan lahan yang sebelumnya telah dialokasikan, dan nilai ekuitas perseroan akan berkurang sebesar harga perolehan lahan tersebut.
Dari sisi kelangsungan usaha, pembatalan ini menyebabkan perseroan belum dapat mengembangkan proyek hospitality yang sebelumnya direncanakan di Batam. Namun, manajemen menegaskan bahwa kondisi ini tidak mengganggu stabilitas bisnis utama perusahaan di sektor perhotelan dan pariwisata yang masih beroperasi normal.
HOME, yang dikenal sebagai salah satu emiten perhotelan publik di Indonesia, menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi pasar modal dalam menyampaikan setiap informasi material kepada publik dan investor. (end)
