BCA Sekuritas
    langen
    Daily News

    DUKUNGAN UNI EROPA PERKUAT PLN MENUJU TARGET NET ZERO 2060

    Category

    Business Economics

    Published On

    18 November 2025

    32141242

    IQPlus, (18/11) - Kolaborasi dengan berbagai pihak kembali dijalankan PT PLN (Persero) untuk memperkuat langkah menuju transisi energi bersih.

    Untuk itu, PLN melakukan kerja sama dengan Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk proyek pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) pumped storage hydropower berskala besar di Sumatera Utara dan Jawa Timur.

    Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, Uni Eropa dan KfW memberikan bantuan teknis berupa penyusunan dokumen feasibility study untuk beberapa proyek.

    Mulai dari proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage di Simalungun, Sumatra Utara dan Indonesia Grindulu Pumped Storage di Pacitan, Jawa Timur dengan total dukungan pendanaan persiapan proyek mencapai sekitar EUR 6 juta.

    Selain itu, PLN, PT SMI, dan KfW telah menandatangani Head of Agreement terkait bantuan teknis untuk pengembangan kedua proyek tersebut, menandai penguatan komitmen bersama dalam percepatan pembangunan infrastruktur EBT.

    Kedua proyek ini akan berperan penting dalam memperkuat keandalan sistem ketenagalistrikan nasional sekaligus meningkatkan kapasitas energi terbarukan dalam jaringan PLN sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

    Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menjelaskan bahwa pengembangan proyek EBT merupakan langkah strategis PLN dalam mempercepat transisi energi.

    Untuk itu PLN terus membuka keran investasi yang yang berkelanjutan dengan berbagai mitra strategis.

    "Transisi energi membutuhkan dukungan semua pihak dan memerlukan skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra seperti Uni Eropa, KfW, dan PT SMI, PLN dapat mengakses berbagai potensi technical assistance yang memungkinkan PLN untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam pengelolaan portofolio investasi menuju ekonomi rendah karbon,"ujar Sinthya. (end)