BEI CERMATI PERGERAKAN 8 SAHAM INI
Share via
Published On
29 August 2025
24029219
IQPlus, (29/8) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan Saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK), PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI), PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF), PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU), Saham PT Mitra Investindo Tbk. (MITI).
Selanjutnya UMA pada Saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk. (NANO), PT Paramita Bangun Sarana Tbk. (PBSA) dan Saham PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO) karena telah terjadi pola transaksi di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Yulianto Aji Sadono Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam keterangan tertulisnya Kamis (28/8) menuturkan bahwa Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 5 dan 6 Agustus serta tanggal 25 Agustus 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek saham BSBK dan WAPO serta adanya volatilitas transaksi pada saham DEFI, GSMF, LAJU PBSA selanjutnya perihal penyampaian laporan keuangan interim yang tidak diaudit saham NANO.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Penyebaran UMA pada tanggal 25 April 2025 atas perdagangan saham WAPO.
Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity pada kedelapan saham tersebut maka perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini dan mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.
"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,"pungkasnya. (end)
Related Research
News Related