11 PERUSAHAAN MASUK PIPELINE BEI, NEO ENERGY DISOROT SEBAGAI KANDIDAT IPO JUMBO AKHIR 2025
Share via
Published On
10 October 2025
1760080823961055
IQPlus, (9/10) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 11 perusahaan tengah berada dalam pipeline untuk melantai di pasar modal pada sisa tahun 2025. Salah satunya yang paling banyak menyedot perhatian pelaku pasar adalah Anugrah Neo Energy Materials (ANEM), perusahaan nikel asal Sulawesi yang dikabarkan tengah menyiapkan Initial Public Offering (IPO) berskala jumbo dengan potensi dana lebih dari Rp 5 triliun.
Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa fokus utama BEI tidak hanya pada percepatan proses pencatatan, melainkan juga pada kualitas dan keberlanjutan usaha calon emiten.
"Kualitas akan menjadi fokus utama guna memastikan perusahaan yang telah berada dalam pipeline memiliki tata kelola dan kompetensi manajemen yang baik. Kami ingin setiap perusahaan tercatat dapat menjaga kinerja dan kepercayaan investor dalam jangka panjang," ujar Nyoman.
BEI menerapkan evaluasi ketat yang tidak hanya menekankan aspek formal, tetapi juga mencakup keberlanjutan usaha, kepatuhan regulasi, dan tata kelola korporasi. Nyoman menambahkan, BEI juga tengah menyusun kajian strategis IPO bersama berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat regulasi serta infrastruktur pasar modal.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas calon emiten, BEI konsisten menyelenggarakan program edukasi dan pendampingan, seperti go public workshop, coaching clinic, hingga one-on-one meeting bagi perusahaan yang bersiap melantai di bursa.
Dari daftar pipeline tersebut, Neo Energy menjadi sorotan karena rencana IPO-nya diprediksi menjadi salah satu yang terbesar di penghujung 2025. Perusahaan ini disebut tengah mempersiapkan proyek High Pressure Acid Leach (HPAL) hijau yang diklaim sebagai teknologi hidrometalurgi generasi baru untuk memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik.
Jika rencana IPO Neo Energy terealisasi, kehadirannya diperkirakan akan menambah variasi pilihan investasi saham di pasar modal Indonesia sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok nikel global. (end)
Related Research
News Related